Komunikasi dalam Islam: Etika dan Tanggung Jawab di Era Media Sosial

By. Ibnu Fikri Ghozali - 02 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Pada dasarnya, komunikasi yang baik adalah cermin dari pemahaman nilai-nilai Islam, dan hal ini tercermin dalam Al-Qur'an dan Hadits. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain, terutama dalam era digital dan media sosial, mencerminkan keberagaman dan etika Islam.

 

Baca juga: Pentingnya Ibadah Sosial dan Kemanusiaan dalam Islam

 

Dalam Al-Qur'an, Allah menekankan pentingnya komunikasi dan saling pengertian antarindividu yang memiliki latar belakang berbeda. Surat Al-Hujurat ayat 13 menunjukkan bahwa perbedaan itu ada agar manusia dapat saling mengenal dan memahami, bukan untuk merendahkan satu sama lain. Komunikasi dalam Islam tidak hanya tentang kata-kata tetapi juga tentang pemahaman dan empati terhadap sesama.

 

Dalam hadits, Nabi Muhammad saw. memberikan peringatan tentang kekuatan kata-kata dan pesan yang disampaikan. Hal ini relevan dengan penggunaan media sosial modern. Hadits yang menyatakan bahwa "sebagian risalah yang diucapkan ada yang bersifat anestesi" menunjukkan bahwa kata-kata dapat memiliki dampak besar, baik positif maupun negatif.

 

Dalam era media sosial, di mana pesan dapat tersebar dengan cepat, etika berkomunikasi menjadi semakin penting. Islam mengajarkan enam prinsip etika media sosial yang mencakup kejujuran, penyampaian pesan positif, tabayyun (memastikan kebenaran), silm (menciptakan kedamaian), menghindari perilaku sukhriyah (mempermalukan orang lain), dan menghindari perbuatan namimah (saling bermain-main).

 

Baca juga: Pentingnya Ibadah Sosial dan Kemanusiaan dalam Islam

 

Keenam Prinsip Etika Media Sosial dalam Islam:

  1. Kejujuran: Memberikan informasi yang autentik dan dapat dipercaya adalah prinsip utama. Menyebarluaskan informasi palsu atau menyesatkan bertentangan dengan prinsip kejujuran dalam Islam.

  2. Pesan Positif: Pesan yang disampaikan harus memancarkan kebaikan dan tidak merugikan orang lain. Kata-kata yang positif dapat membawa kebahagiaan dan membangun atmosfer yang baik.

  3. Tabayyun: Mencari kejelasan dan kebenaran sebelum menyebarkan informasi atau merespons suatu peristiwa adalah tindakan yang dianjurkan. Islam menekankan pentingnya memastikan kebenaran sebelum bertindak.

  4. Silm: Menciptakan kedamaian dan kenyamanan di dunia maya adalah prinsip Islam. Menghindari konflik dan menjaga tatanan sosial yang baik adalah bagian dari etika berkomunikasi.

  5. Menghindari Sukhriyah: Tidak boleh ada niatan untuk mempermalukan atau merendahkan orang lain. Islam menekankan perlunya saling menghormati dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

  6. Menghindari Namimah: Tidak bermain-main atau menyebarkan gosip yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik adalah prinsip etika media sosial dalam Islam.

 

Baca juga: 7 Makanan Khas Demak yang Lezat dan Menggoda

 

Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip etika komunikasi dalam Islam, umat Muslim dapat berkontribusi positif dalam dunia maya. Etika komunikasi bukan hanya tentang apa yang kita katakan tetapi juga tentang bagaimana kita bertindak dan merespons terhadap orang lain. Dengan demikian, komunikasi yang sesuai dengan ajaran Islam dapat membentuk masyarakat yang lebih baik dan beradab, baik di dunia nyata maupun dunia maya.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp