Batemuritour.com- Menjenguk orang sakit merupakan ajaran yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Tindakan ini tidak hanya dianggap sebagai kebaikan sosial, tetapi juga sebagai ibadah yang dapat mendatangkan pahala besar dari Allah. Namun, di era kemajuan teknologi dan media sosial saat ini, muncul pertanyaan tentang etika perilaku para penjenguk yang mengambil gambar orang sakit dan memublikasikannya. Bagaimana pandangan Islam terkait hal ini?

Baca juga: Komunikasi dalam Islam: Etika dan Tanggung Jawab di Era Media Sosial

Islam sangat menghormati privasi seseorang dan memuliakan manusia serta melindungi hak-hak yang menyangkut kehormatan pribadi. Sebuah hadits menyatakan bahwa barangsiapa menutup aib atau cacat seorang muslim, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.

Privasi seseorang, terutama terkait dengan kondisi kesehatannya, harus dijaga. Tubuh adalah bagian dari citra kehormatan seseorang, dan pengunggahan foto-foto yang menunjukkan kondisi lemah di media sosial dapat menjadi pelanggaran terhadap privasi dan kehormatan seseorang.

Dalam menyebarkan foto orang sakit di media sosial, prinsip utama yang harus dipegang adalah memperoleh izin dari yang bersangkutan atau keluarganya. Meskipun niatnya baik untuk menggalang simpati dan doa, penyebaran informasi harus dilakukan dengan etika dan menghormati privasi individu.

Baca juga: Pentingnya Peran Sosial dalam Islam

Mengingat prinsip etika Islam, penjenguk sebaiknya mencari cara yang lebih santun dan elegan dalam menggalang simpati. Ini bisa melibatkan cara-cara seperti memberikan informasi tanpa menunjukkan foto yang menggambarkan kondisi lemah seseorang.

Penting untuk mendapatkan restu atau izin dari pihak yang bersangkutan atau keluarganya sebelum mempublikasikan foto-foto orang sakit di media sosial. Ini menciptakan sikap saling menghormati dan menghindari potensi pelanggaran privasi.

Dalam menghadapi era media sosial, etika dalam menjenguk orang sakit tetap harus dijaga sesuai dengan ajaran Islam. Meskipun niat baik untuk menggalang dukungan dan doa, penting untuk menghormati privasi dan merujuk pada prinsip-prinsip Islam yang menitikberatkan pada persetujuan atau izin dari individu yang bersangkutan. Dengan demikian, perilaku kita sebagai penjenguk akan tetap sesuai dengan nilai-nilai agama dan etika yang luhur.

Baca juga: Pentingnya Ibadah Sosial dan Kemanusiaan dalam Islam