Batemuritour.com- Cerita ini mengangkat kisah cendekiawan Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi, yang dalam perayaan 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, menceritakan suatu fenomena menarik tentang debat terkait doa qunut dalam shalat Subuh. Namun, pembicaraan tersebut mengarah pada pesan mendalam tentang masa depan umat dan anjuran untuk merenung dalam khalwat.
Baca juga: Kisah Menarik Raja Arab dan Ajudannya: Hikmah di Balik Pembatalan Pernikahan
KH Hasyim Muzadi mencatat bahwa perdebatan seputar doa qunut dalam shalat Subuh telah hilang, bukan karena terpecahkan, melainkan karena tak ada lagi yang melaksanakan shalat Subuh. Sebuah guyonan yang mengandung makna mendalam tentang kondisi umat.
Imam al-Ghazali memberikan penjelasan yang menarik mengenai zaman fitnah yang disampaikan Rasulullah. Fitnah itu bukan hanya perdebatan kecil, tapi mencakup rusaknya janji, pengkhianatan, dan pertikaian antarmanusia.
Rasulullah memberikan petunjuk dalam menghadapi masa fitnah, yaitu dengan tetap tinggal di rumah, menjaga lisan, memperhatikan urusan pribadi, dan meninggalkan urusan masyarakat luas. Pesan ini mengajarkan kebijaksanaan dan zuhud.
Baca juga: Bahaya Ghibah di Era Media Sosial: Mengatasi Fitnah dan Dosa Berlipat
Kisah diteruskan dengan penjelasan tentang masa khalwat yang dialami oleh Rasulullah di Gua Hira. Khalwat menjadi solusi di tengah kekacauan zaman, tempat di mana Rasulullah mendapat wahyu untuk membaca dengan menyebut nama Tuhan.
Cerita melibatkan tokoh Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf yang menjalani khalwat selama 15 tahun. Walaupun kontroversial, khalwat membawa keberkahan, dan Habib Abu Bakar menjadi inspirasi bagi umat Islam.
Pesan dari cerita ini adalah perlunya introspeksi diri dalam khalwat, menjauh dari hiruk-pikuk dunia, dan fokus pada ibadah kepada Allah. Khalwat bukan hanya sebatas pengasingan, melainkan cara untuk merenung, menemukan ketenangan, dan menyuburkan kehidupan batin. Dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah, teladan Rasulullah dan para ulama yang menjalani khalwat menjadi inspirasi untuk mencari keberkahan dan petunjuk di tengah kekacauan dunia.
Baca juga: Etika Menjenguk Orang Sakit di Era Media Sosial Menurut Pandangan Islam