Batemuritour.com- Ketulusan dan keikhlasan dalam beribadah dan berbuat baik adalah salah satu ajaran utama dalam Islam. Sebuah kisah menarik melibatkan Imam Junaid al-Baghdadi menggambarkan betapa pentingnya ketulusan dan ketulusan hati dalam melakukan suatu tindakan.
Baca juga: Perjumpaan yang Menginspirasi: Imam Yahya bin Yahya dengan Imam Malik bin Anas RA
Saat berada di Mekkah, Imam Junaid al-Baghdadi, seorang ulama terkemuka, memutuskan untuk mendatangi seorang tukang pangkas rambut. Ia melihat tukang pangkas rambut tersebut sedang melayani seorang laki-laki terhormat. Imam Junaid kemudian meminta agar rambutnya dipangkas oleh sang tukang.
Dengan rendah hati, tukang pangkas rambut tersebut setuju, namun dengan syarat khusus. Ia mengatakan, "Saat nama Allah diucapkan, yang lain harus menunggu." Sang tukang pangkas rambut memperlakukan Imam Junaid dengan penuh hormat, mencium kepalanya sebelum memulai pekerjaan.
Setelah selesai, tukang pangkas rambut memberi Imam Junaid sejumlah koin kecil sebagai pembayaran. Namun, Imam Junaid, sebagai bentuk ketulusan dan kesetiaan pada prinsip-prinsip Islam, memutuskan bahwa hadiah pertama yang diterimanya akan diberikan kepada tukang pangkas rambut tersebut.
Baca juga: Gus Dur dan 1000 Nomor Telpon
Beberapa waktu kemudian, Imam Junaid menerima sekantong emas dari Bashrah sebagai hadiah. Tanpa ragu, ia segera membawa emas tersebut kepada tukang pangkas rambut. Sang tukang terkejut dan bertanya apa maksud hadiah tersebut. Imam Junaid menjawab dengan tegas bahwa hadiah pertama yang diterimanya akan diberikan kepada tukang pangkas rambut, sesuai dengan ketulusan dan janji yang telah diucapkannya.
Tukang pangkas rambut itu dengan tegas mengingatkan Imam Junaid tentang arti ketulusan yang sejati dalam berbuat baik karena Allah. Ia menanyakan apakah Imam Junaid pernah mendengar seseorang melakukan sesuatu karena Allah lalu meminta bayaran. Sang tukang pangkas rambut mengajarkan kepada Imam Junaid sebuah pelajaran berharga tentang keikhlasan dalam berbuat baik.
Dengan demikian, Imam Junaid al-Baghdadi belajar tentang keyakinan yang tulus dari seorang tukang pangkas rambut. Kisah ini mencerminkan betapa Islam menekankan pentingnya ketulusan, keikhlasan, dan berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan dunia.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya' (21): Ayat 78-79 - Keputusan Bijaksana Daud dan Sulaiman