Batemuritour.com- Gus Baha, atau KH Bahaudin Nursalim, membawa kita pada sebuah kisah inspiratif dari zaman Nabi Musa. Kisah ini menampilkan sosok wali Allah yang membuat Sang Pencipta tersenyum tiga kali sehari. Dalam ceramahnya, Gus Baha mengungkapkan hikmah di balik kisah ini, memperkaya pemahaman kita akan keajaiban kasih sayang Allah yang hidup di setiap zaman.
Baca juga: Perjalanan Ilmu dan Kearifan Imam Syafi'i: Pemikiran dan Warisan
Kisah ini membuka jendela ke zaman Nabi Musa, di mana kehidupan orang-orang saleh atau wali Allah menjadi sorotan. Salah satu wali tersebut, yang disebutkan dalam cerita ini, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah.
Nabi Musa dan umatnya melakukan istisqa (doa hujan) namun tanpa hasil. Kegelisahan Nabi Musa membawa masalah ini kepada Allah. Beliau bertanya mengapa doanya tidak pernah dikabulkan. Allah menjawab bahwa di antara yang ikut istisqa, ada yang suka mengadu domba, dan itulah yang membuat doanya tidak didengar.
Allah menunjuk seorang hamba-Nya bernama Barkh, yang membuat-Nya tersenyum tiga kali sehari. Namun, Barkh tidak ikut istisqa dengan Nabi Musa. Allah menyuruh Nabi Musa untuk menemui Barkh.
Baca juga: Keutamaan Ibadah Haji dan Umrah: Menelusuri Kenikmatan dan Pengorbanan
Nabi Musa mencari Barkh dan akhirnya menemukannya. Barkh, seorang wali Allah, ternyata memiliki gaya hidup sederhana. Dia suka berjalan-jalan tanpa tujuan, jarang mengenakan peci, dan hidup tanpa kepastian. Namun, ketika Nabi Musa melihat cahaya yang bersinar dari dirinya, beliau mengenalinya sebagai hamba Allah yang dicari.
Nabi Musa bertanya pada Barkh tentang doa istisqa yang selalu ditolak. Barkh, dengan rendah hati, menerima perintah Allah untuk berdoa. Doanya tidak seperti doa-doa lainnya; ia berkata bahwa jika hujan ditahan karena alasan dunia yang khawatir bangkrut, atau karena orang-orang yang berbuat maksiat, itu tidak akan membahayakan Allah.
Doa yang Membuat Hujan Turun
Doa yang dipanjatkan oleh Barkh begitu tulus dan akrab. Setelah doanya, hujan turun dengan derasnya. Kasih sayang Allah kepada umat Nabi Musa tercermin melalui doa yang mengalir begitu alami dari hati seorang wali.
Kesimpulan: Keajaiban Kasih Sayang Allah
Kisah Barkh mengajarkan kita tentang keajaiban kasih sayang Allah yang tak terbatas. Seorang hamba yang hidup sederhana, dengan keikhlasan dan doa yang tulus, dapat meraih kasih sayang-Nya. Semoga kita juga dapat merasakan kasih sayang Allah dalam setiap langkah hidup kita.