Batemuritour.com- Hai Sobat Annabil!!! Sa’i merupakan salah satu ritual dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah setelah menunaikan ibadah wukuf di Arafah. Sa’i merupakan perjalanan berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Namun, tahukah kalian tentang sejarah di balik ritual sa’i ini?
Baca Juga: Inilah 5 Keutamaan yang Diterima dari Mengerjakan Sholat
Menurut sejarah, sa’i pertama kali dilakukan oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, ketika ditinggalkan di Lembah Makkah bersama anaknya, Ismail. Menurut kisah yang disebutkan dalam Alquran, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail di Lembah Makkah yang pada saat itu masih belum memiliki penduduk.
Dalam keadaan yang demikian, Siti Hajar merasa panik dan bingung karena ia tidak memiliki air dan makanan yang cukup untuk bertahan hidup di sana. Oleh karena itu, Siti Hajar berlari-lari kecil di antara dua bukit yaitu bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air atau makanan.
Menurut sejarah, ketika Siti Hajar berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah, tiba-tiba muncul air zam-zam yang keluar dari bawah kaki Ismail. Air zam-zam ini kemudian menjadi sumber air yang dapat digunakan oleh Siti Hajar dan Ismail untuk bertahan hidup di Lembah Makkah.
Ritual sa’i kemudian ditetapkan sebagai salah satu rukun haji setelah Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk melakukan ritual ini pada tahun ke-9 Hijriah. Pada saat itu, Ka'bah yang dijadikan sebagai kiblat umat Islam sudah dibersihkan dari segala macam patung dan benda-benda yang dianggap sebagai simbol kesyirikan.
Baca Juga: Sa'i, Berlari Kecil dari Shafa ke Marwah. Bagaimana Caranya?
Saat ini, jamaah haji yang menunaikan ibadah haji di Makkah masih melakukan ritual sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah seperti yang dilakukan oleh Siti Hajar. Jamaah haji harus berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali di antara bukit Shafa dan Marwah sebagai simbol penghormatan dan mengenang perjuangan Siti Hajar dalam mencari air di Lembah Makkah.
Dalam melakukan sa’i, jamaah haji juga diwajibkan untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Sa’i dianggap sebagai ritual yang sangat penting dalam ibadah haji karena memiliki nilai sejarah dan religius yang sangat tinggi.
Dalam kesimpulannya, ritual sa’i merupakan salah satu rukun ibadah haji yang memiliki sejarah yang sangat penting. Ritual ini dipercaya berasal dari perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk bertahan hidup di Lembah Makkah bersama anaknya, Ismail. Meskipun sudah berlangsung selama berabad-abad, nilai dan makna ritual sa’i tetap dijaga dan dihargai oleh umat Islam di seluruh dunia.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Baca Juga: Apa Itu Wukuf? Ini Dia Keutamaan Wukuf di Arafah
Demikian sejarah singkat mengenai sa'i, rukun ibadah haji dan umrah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Annabil sekalian.
Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com