Batemuritour.com- Baghdad, kota yang penuh dengan cerita menarik, menyuguhkan kisah yang unik tentang Abu Nuwas, seorang pujangga terkenal di zamannya. Abu Nuwas dikenal dengan kecerdasan dan kejenakannya, tetapi kali ini, tingkahnya yang aneh mengundang tanda tanya dan cemoohan warga Baghdad.
Baca juga: Muktamar Perhajian HUSCE ke-3 Digelar di Arab Saudi
Pada suatu hari, Abu Nuwas berjalan-jalan di setiap sudut rumah sambil membawa lampu minyak. Adegan ini tidak lazim, terutama karena dilakukan di siang hari dengan matahari bersinar terang. Warga sekitar pun heran, menganggap Abu Nuwas mulai kehilangan akal sehatnya.
Tingkah laku aneh Abu Nuwas ini mengundang decak kagum dan cemoohan. Beberapa warga menyatakan bahwa Abu Nuwas pasti sudah gila. Khalifah Harun Al-Rasyid, yang memiliki Abu Nuwas sebagai staf ahli, menjadi malu karena memiliki ajudan yang dianggap gila oleh warganya.
Namun, Abu Nuwas tak peduli dengan celaan dan cemoohan. Ia terus melanjutkan tingkah laku anehnya setiap hari. Meskipun dipandang sebagian sebagai tanda kegilaan, Abu Nuwas memiliki alasan tersendiri.
Ketika ditanya oleh warga tentang keanehannya, Abu Nuwas dengan tegas menjawab bahwa ia sedang mencari neraka. Jawaban ini semakin menegaskan keyakinan warga bahwa Abu Nuwas telah benar-benar kehilangan akal sehatnya.
Baghdad yang gempar dengan tingkah Abu Nuwas akhirnya mengambil tindakan. Undang-undang setempat melarang orang gila berkeliaran, dianggap berbahaya bagi masyarakat. Abu Nuwas pun ditangkap dan dibawa ke istana Khalifah.
Dengan nada keras, Khalifah Harun Al-Rasyid menanyai Abu Nuwas tentang tingkah laku anehnya. Abu Nuwas dengan tenang dan lancar menjawab bahwa ia sedang mencari neraka. Khalifah semakin yakin bahwa Abu Nuwas benar-benar gila.
Baca juga: Karamah dalam Islam: Kejadian Luar Biasa sebagai Anugerah Allah
Namun, Abu Nuwas tak gentar. Ia meminta agar semua orang yang menangkapnya dikumpulkan di depan istana. Ribuan orang berkumpul, dan Abu Nuwas dengan percaya diri menanyakan pada mereka, "Apakah kalian selama ini menganggap orang yang berbeda pikiran dengan kalian sebagai munafik?"
Warga dengan yakin menjawab, "Tentu saja."
Abu Nuwas melanjutkan, "Lalu, apa konsekuensinya bagi para munafik?"
Warga dengan semangat menyatakan, "Mereka pasti masuk neraka!"
Abu Nuwas kemudian menunjuk pada lampu minyak di tangannya, "Jika saya munafik, sesat, dan masuk neraka, di mana neraka yang kalian maksud? Punya siapa neraka itu?"
Khalifah Harun Al-Rasyid yang awalnya marah, tak bisa menahan tawanya. Abu Nuwas berhasil membongkar paradigma mereka tentang penentuan siapa yang masuk neraka. Kritik pedas Abu Nuwas membuat orang-orang dihadapannya terdiam.
Dengan tawa kecil, Khalifah berkata, "Besok siang, lanjutkan mencari neraka, Abu Nuwas. Jika sudah ketemu, jebloskan orang-orang ini ke dalamnya."
Baca juga: Kisah Mukjizat: Kelaparan Sahabat dan Karunia Allah
Kisah Abu Nuwas mengajarkan bahwa kejenakaan tak jarang menjadi kritik pedas terhadap norma sosial yang dibentuk tanpa pemikiran kritis. Keberanian Abu Nuwas dalam menghadapi oposisi dan kelicikannya dalam menyampaikan pesan membuatnya menjadi tokoh yang tak terlupakan di Baghdad yang penuh dengan cerita menarik.