Batemuritour.com- Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dianggap baik dalam Islam. Bulan ini memiliki keutamaan khusus, di mana umat Muslim dianjurkan untuk berlomba-lomba melakukan amal saleh dan kebaikan. Rajab terletak di antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban, menjadi bagian dari bulan haram.
Baca juga: Segar!! Ini Dia 5 Minuman Khas Pulau Kalimantan yang Harus Kamu Coba
Allah SWT telah menetapkan dua belas bulan dalam satu tahun, dan di antaranya terdapat empat bulan haram yang dimuliakan. Keutamaan bulan ini ditekankan dalam larangan untuk melakukan perbuatan haram, serta diperintahkan untuk senantiasa beramal saleh. Pada bulan Rajab, umat Muslim diajak untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjauhi perbuatan dosa.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Allah berfirman dalam Surah At-Taubah (9:36):
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzolimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Bulan Rajab, sebagaimana bulan Muharram, termasuk dalam bulan haram. Allah menekankan larangan perbuatan haram lebih kuat pada bulan ini, karena kemuliaannya. Oleh karena itu, bulan ini menjadi waktu yang sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan.
Baca juga: Inilah Kriteria Pemimpin yang Baik Menurut Rasulullah SAW
Ibnu Rajab menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit, bumi, malam, dan siang serta menetapkan dua belas bulan dalam satu tahun. Penciptaan matahari, bulan, dan bintang menghasilkan cahaya yang membentuk satu tahun berdasarkan perputaran dan munculnya bulan. Allah menjadikan Rajab dan bulan haram lainnya sebagai bagian dari agama yang lurus.
Hadits dari Abu Bakrah juga menegaskan keberkahan empat bulan haram, termasuk Rajab. Rasulullah SAW bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Waktu telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun terdiri dari dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram: Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban."
Oleh karena itu, bulan Rajab adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim. Momen ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah, menjauhi dosa, dan meraih keberkahan dari Allah SWT. Keutamaan bulan Rajab mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa berupaya mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.
Baca juga: Ini Dia Hukum bagi Pemimpin yang Ingkar Janji dalam Islam