5 Etika yang Harus Diperhatikan saat Mengkritik Penguasa

By. Dewi Savitri - 11 Jan 2024

Bagikan:
img

batemuritour.com- Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, mengajarkan umatnya untuk saling mengingatkan dan memberikan nasihat, termasuk kepada para pemimpin atau penguasa. Kritik terhadap keputusan dan tindakan pemerintah diizinkan dalam Islam, tetapi dengan syarat-syarat tertentu yang menegaskan perlunya etika yang tinggi.

 

Baca Juga: Ini Dia Hukum Mencemari Lingkungan dalam Islam

 

Pandangan Islam terhadap kritik dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah. Surat Ali 'Imran ayat 104 menyatakan perlunya menjadi orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang makruf, dan mencegah yang mungkar. Rasulullah sendiri memberikan arahan bahwa agama Islam dibangun atas dasar saling menasihati dan mengkritik untuk mencapai kebaikan.

 

Dikutip dari NU Online, menurut Darul Ifta Jordan, kritik dalam Islam adalah memberikan nasihat setelah pertimbangan dan observasi. Ini merupakan anjuran dalam agama Islam karena mampu memberikan solusi dan masukan positif. Kritik juga dianggap sebagai bagian dari amar ma'ruf nahi mungkar, yang mengajarkan umat untuk mencegah yang mungkar dan mendorong yang ma'ruf.

 

Etika Kritik pada Penguasa dalam Islam

 

Penting untuk memahami etika kritik dalam Islam sebelum menyampaikan pendapat. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan antara lain:

 

1. Nasihat dengan Tujuan Saling Mengingatkan

 

Kritik harus disampaikan sebagai bentuk nasihat untuk saling mengingatkan.

 

Baca Juga: Hati-hati, Ini Dia Hukum Menghardik Anak Yatim dalam Al-Quran

 

2. Bertujuan untuk Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

 

Kritik harus memiliki tujuan membangun kebaikan dan mencegah yang mungkar.

 

3. Sopan, Bijak, dan Penuh Hikmah

 

Kritik harus disampaikan dengan sopan, bijak, dan penuh hikmah tanpa mencaci maki atau merendahkan.

 

4. Jujur dan Benar

 

Kritik harus didasarkan pada kejujuran dan kebenaran agar dapat diterima dengan baik.

 

5. Tidak Mencaci-maki dan Tidak Menghina

 

Kritik harus dihindari dari unsur mencaci-maki, menghina, atau merendahkan, sesuai dengan ajaran Islam.

 

Dengan memahami dan mengimplementasikan etika kritik pada penguasa, umat Islam dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa yang lebih aman, damai, rukun, dan makmur. Etika kritik yang baik akan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi negeri tercinta Indonesia.

 

Baca Juga: Ini Dia Hukum bagi Pemimpin yang Ingkar Janji dalam Islam

 

Dalam mengkritik penguasa, umat Islam diajak untuk menjalankan nilai-nilai Islam yang mengedepankan etika dan hikmah. Dengan demikian, kritik tidak hanya menjadi alat untuk menyuarakan ketidakpuasan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun negeri yang lebih baik. Semoga pemahaman tentang etika kritik dalam Islam ini dapat membawa kedamaian dan kemajuan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Amin.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp