Batemuritour.com- Mitra haji dan umrah, jika kita bepergian jauh tentu tak lepas dari kendaraan, bukan? Nah, berbicara tentang bepergian dengan kendaraan, apalagi dalam jarak yang jauh seperti pergi haji atau umrah, terdapat hal yang perlu kita perhatikan. Dalam hal ini adalah beberapa gangguan fisik yang biasa menyambangi kita saat bepergian. Adapun masalah fisik yang dimaksud bukan berarti maslah kekerasan secara fisik, tetapi gangguan yang terkait dengan kondisi tubuh. Apa saja contoh gangguan fisik tersebut dan bagaimana solusinya? Ikuti penjelasan di bawah. |
Mabuk kendaraan |
Mabuk perjalanan atau mabuk kendaraan bisa terjadi, baik pada perjalanan darat, laut, maupun udara. Kondisi ini tentu membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan. Selain mengakibatkan rasa tidak nyaman pada badan, mabuk kendaraan juga bisa merepotkan orang lain selama perjalanan. Mabuk kendaraan tidak memandang usia dan jenis kelamin. Gangguan ini bisa terjadi pada pria, wanita, tua, maupun muda. Mabuk perjalanan bukanlah penyakit atau gangguan kesehatan, melainkan faktor psikologis dan kepekaan individu pada sistem pusat keseimbangan di telinga bagian dalam (vestibular).
Umumnya, pesawat yang mengakut jamaah haji akan mendarat di Jeddah. Dari Jeddah ke Mekkah maupun Madinah, jamaah haji akan meneruskan perjalanan dengan alat transportasi darat, salah satunya menggunakan bis. Nah, bagi jamaah haji yang sering bermasalah dengan mabuk perjalanan, berikut tips untuk menghindarinya.
Baca juga : 6 Tips Atasi Nyeri Telinga Bagi Jamaah Haji & Umrah di Pesawat
Buang air kecil
Buang air kecil merupakan cara tubuh membuang limbah. Limbah ini dilepaskan dari metabolisme sel-sel, masuk ke dalam darah, dan akhirnya disaring oleh ginjal dari aliran darah untuk dibuang lewat urin. Kesulitan buang air kecil bisa mengakibatkan tubuh keracunan urin.
Buang air kecil sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan. Menahan buang air kecil bisa menimbulkan gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, rajin-rajinlah mamanfaatkan WC yang ada di pesawat, bandara, atau bis saat berhenti.
Selain tidak menahan keinginan buang air kecil, jamaah haji juga perlu memperhatikan asupan air saat perjalanan. Meskipun asaupan air sangat penting dalam mempertahankan kesehatan, jangan terlalu banyak mengonsumsi air putih atau jenis cairan lainya yang bisa membuat kita berulang-ulang ingin buang air kecil. Solusi pencegahannya, minumlah tidak lebih dari dua liter sehari.
Untuk menghindari terlalu sering buang air kecil, berikut beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari :
Sumber kafein
Kafein menstimulasi kandung kemih dan bertindak sebagai diuretik sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak air seni. Mengurangi atau menghentikan konsumsi kafein bisa bantu mengontrol kandung kemih yang terlalu aktif. Namun, bukan berarti kita harus berhenti minum kopi, teh, cokelat, atau kola. Mengganti sumber kafein sumber lain yang tanpa kafein (decaffeinated version) merupakan langkah yang bijak.
Makanan dan minuman asam
Buah dan jus jeruk, kopi, teh, dan tomat bersifat asam dan bisa menyebabkan iritasi kandung kemih. Minuman berkarbon atau minuman bersoda juga bisa mengiritasi kandung kemih yang sensitif. Jadi, cobalah membatasi konsumsi makanan dan minumaman ini selama perjalanan untuk mengurangi masalah kandung kemih yang terlalu aktif.
Makanan pedas juga perlu diperhatikan. Ternyata, makanan pedas tidak hanya menggelitik lidah atau mengundang air mata, tetapi juga menggelitik kandung kemih. Oleh karena itu, mengurangi asupan makanan pedas bisa membantu mengurangi frekuensi ke kamar kecil.
Pemanis, misalnya gula dan pemanis buatan, bisa mengiritasi kandung kemih. Oleh sebab itu, batasi asupan pemanis dalam minuman selama bepergian.
Jika terlalu sering buang air kecil, lebih sering dari biasanya, ketika perjalanan, bisa jadi terdapat masalah atau gangguan dalam tubuh, misalnya bawaan penyakit tua. Selain itu, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan adanya infeksi saluaran kemih,diabetes, prostatiti akut, pembesaran prostat, menstruasi bagi wanita, kehamilan, sensitis interstisial, ataupun stroke. Untuk kondisi ini, silahkan berkonsultasi dengan dokter pendamping jamaah.
Baca juga : 8 Tips Jaga Kesehatan Saat Jalani Ibadah Haji di Tanah Suci
Perhatikan jatah makan
Dalam perjalanan jauh, umumnya jamaah mendapatkan jatah makanan berat (nasi dan lauk) atau pun ringan kue-kue) dari agen travel yang menyediakan bis. Meskipun nafsu makan belum datang, usahakan untuk makan sekadarnya jika waktu makan telah tiba. Hal ini dimaksudkan agar masa kadaluarsa makan tidak terlewati. Dikhawatirkan, makanan kadaluarsa bisa menjadi racun bagi tubuh. Perlu juga diperhatikan jenis makanan yang bisa memicu alergi bagi tubuh. Jika ada, sebaiknya bicarakan dengan pihak penyelenggara agar bisa diganti dengan jenis makanan lain yang aman bagi tubuh.
Wallahua’lam