Batemuritour.com- Kebersihan tubuh dan lingkungan merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penularan penyakit. Dalam Islam, konsep kebersihan diatur dengan sangat rinci melalui aturan-aturan bersuci yang mencakup hadats, najis, dan taharah. Artikel ini menyoroti relevansi aturan-aturan bersuci dalam mencegah potensi penularan penyakit hepatitis, khususnya yang dapat berasal dari adenovirus dan SARS-CoV-2.
Baca juga: Menjaga Kesehatan di Akhir Pekan: 5 Aktivitas Sederhana yang Menyegarkan
Islam mengajarkan umatnya untuk membersihkan diri dari najis, yang dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk kotoran manusia. Pembuangan yang normal dan wajar sangat penting bagi kesehatan, sementara ketidaknormalan atau pembuangan yang berlebihan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan penyakit.
Beberapa sampah alami yang dihasilkan oleh tubuh manusia, seperti air kencing, keringat, muntahan, tinja, lendir dahak, dan cairan dari saluran rahim, dianggap sebagai najis dalam Islam. Kebersihan dari najis ini dijaga dengan melakukan proses bersuci yang sesuai dengan aturan agama.
Islam mengatur proses istinja (pembersihan) dengan sangat rinci untuk menjaga kehormatan manusia dan mencegah pencemaran lingkungan. Bahan-bahan tertentu, seperti air dan benda padat yang memenuhi syarat, dapat digunakan untuk beristinja. Selain itu, Islam menetapkan syarat-syarat berkaitan dengan cara dan tempat istinja, serta memastikan bahwa proses pembersihan dilakukan dengan tepat setelah buang air.
Baca juga: Menjaga Asupan Gula Sebagai Langkah Kunci Menuju Kesehatan Optimal
Mandi dalam Islam tidak hanya dianggap sebagai kewajiban ibadah tetapi juga sebagai cara untuk membersihkan tubuh dari cairan-cairan tubuh, termasuk keringat. Mandi yang disunnahkan, seperti mandi pada Hari Jumat dan hari raya, membantu menjaga kebersihan personal dan mencegah penularan penyakit.
Islam juga mengajarkan umatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama dalam proses pembuangan limbah cairan tubuh. Kebersihan lingkungan ini menjadi kunci dalam mencegah penularan penyakit menular, termasuk hepatitis.
Dengan mengikuti aturan-aturan bersuci dalam Islam, umat Muslim tidak hanya memenuhi tuntutan agama tetapi juga menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Pencegahan penularan penyakit, termasuk hepatitis, dapat dicapai melalui penerapan prinsip-prinsip kebersihan ini. Oleh karena itu, kesadaran akan dampak kesehatan dari kebiasaan bersuci secara Islami menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan terhindar dari penyakit menular.
Baca juga: Bahaya Zat Aditif dalam Chiki untuk Kesehatan Anak