Kisah Lucu dan Penuh Ibrah: Arab Badui yang Tak Mampu Menghafal Jumlah Rakaat Sholat

By. Ibnu Fikri Ghozali - 12 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam suasana kehidupan yang sederhana dan penuh kekentalan adat, terdapat kisah menarik mengenai seorang Arab Badui yang baru saja masuk Islam di zaman Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu. Kisah ini, yang dikutip dari buku "100 Kisah Menarik Penuh Ibrah" karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, memperlihatkan humor dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

 

Baca juga: Kisah Sufi Tentang Adanya Dua Dunia

 

Orang-orang Arab Badui dikenal sebagai suku pengembara di jazirah Arab. Mereka hidup di gurun pasir, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dan memiliki keberanian serta kesetiaan yang tinggi. Dalam cerita ini, seorang Arab Badui baru saja memeluk Islam, dan Sayyidina Umar bin Khatthab menjadi orang yang mengajarkan padanya tata cara sholat.

 

Sayyidina Umar dengan sabar mengajarinya jumlah rakaat sholat, yaitu Zhuhur empat rakaat, Ashar empat rakaat, Maghrib tiga rakaat, Isya empat rakaat, dan Subuh dua rakaat. Namun, sang Badui masih kesulitan menghafalnya, bahkan sering kali terbalik-balik dalam menyebut jumlah rakaat.

 

Umar bin Khatthab, yang cerdik dan penuh pemahaman terhadap karakter orang Arab Badui, mencoba menggunakan teknik yang lebih dikenal oleh mereka. Umar berkata, "Orang Arab Badui biasanya cepat hafal syair, coba ulangi ucapan saya: Sesungguhnya sholat itu empat kemudian empat. Lalu tiga kemudian setelahnya empat rakaat."

 

Baca juga: Mengungkap Misteri Kopi: Dari Aroma Hingga Pengusir Jin?

 

Penggunaan syair membuktikan keberhasilan, dan sang Badui berhasil menghafal jumlah rakaat sholat dengan baik. Umar bin Khatthab dengan bijak memahami bahwa setiap orang memiliki metode pembelajaran yang berbeda, dan dalam kasus ini, syair menjadi kunci keberhasilannya.

 

Kisah ini memberikan ibrah (pelajaran) tentang kebijaksanaan dalam pendekatan pendidikan. Terkadang, untuk mengajarkan sesuatu kepada orang dengan latar belakang dan pola pikir tertentu, diperlukan strategi yang sesuai. Penggunaan syair atau metode pembelajaran yang akrab bagi mereka dapat membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan mudah diingat.

 

Dalam buku yang sama, terdapat kisah-kisah lain yang memberikan pelajaran berharga. Seperti kisah seorang yang ingin mengetahui keberadaan Allah 'Azza wa Jalla dan seorang Arab Badui yang membuat ulah di Masjid Nabi di Madinah. Semua kisah ini memaparkan kebijaksanaan Rasulullah ﷺ dalam memberikan pelajaran, menunjukkan bahwa beliau adalah pendidik yang luar biasa yang memahami keberagaman masyarakatnya.

 

Baca juga: Menyambut Bulan Rajab 1444 H dengan Amalan Terbaik









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp