Batemuritour.com- Hai Sobat Annabil!!! Lempar jumrah adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji setiap tahunnya di Mina, dekat Mekah, Arab Saudi. Ritual ini mempunyai sejarah yang panjang dan berkaitan erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga: Mengenal Jabal Rahmah, Bukit Cinta Saudi Arabia
Menurut sejarah, Nabi Ibrahim AS datang ke Mekah bersama istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Ismail. Di Mina, Iblis mencoba menggoda Nabi Ibrahim AS dengan tiga cara yang berbeda, yaitu pertama kali dengan menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak menjalankan perintah Allah SWT, yang kemudian dijawab oleh Nabi Ibrahim AS dengan melempar batu pada Iblis. Kedua, dengan menggoda Siti Hajar agar menghalangi Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah SWT dan ketiga, dengan menggoda Nabi Ismail. Dalam ketiga percobaan itu, Iblis berhasil diusir oleh Nabi Ibrahim AS dengan melempar batu.
Sejak saat itu, lempar jumrah menjadi ritual yang dilakukan oleh umat Muslim selama ibadah haji. Awalnya, ritual ini dilakukan dengan cara melempar batu dari kejauhan, menggunakan busur panah atau senjata yang biasa digunakan pada masa itu. Namun, seiring berjalannya waktu, ritual ini dilakukan dengan melemparkan batu secara langsung ke tiga jumrah yang melambangkan tiga tempat di mana Iblis mencoba menggoda Nabi Ibrahim AS.
Pada zaman Rasulullah SAW, ritual lempar jumrah dilakukan pada hari-hari terakhir di Mina, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Para jamaah haji pada masa itu melempar batu ke tiga jumrah yang terletak di atas bukit. Setelah selesai melempar batu, mereka kemudian kembali ke Mekah untuk menyelesaikan ibadah haji.
Baca Juga: 5 Pasti, Tips Pilih Tour & Travel Aman dan Terpercaya!!!
Seiring berjalannya waktu, jumlah jamaah haji yang datang semakin banyak sehingga sulit untuk menampung semua orang di tempat lempar jumrah yang sempit. Oleh karena itu, pada tahun 1995, pemerintah Arab Saudi membangun sebuah jembatan besar di atas lokasi lempar jumrah yang dikenal sebagai "Jembatan Jamarat" yang memungkinkan para jamaah haji untuk melempar batu secara lebih teratur dan aman.
Sejak saat itu, pemerintah Arab Saudi terus berupaya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para jamaah haji dalam melaksanakan ritual lempar jumrah. Setiap tahunnya, mereka menyediakan banyak petugas keamanan, sistem transportasi yang efisien, dan fasilitas kesehatan untuk mendukung ibadah haji.
Dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, pada tahun 2004, pemerintah Arab Saudi memperkenalkan sistem vakum untuk membersihkan jalan dan tempat lempar jumrah setelah jamaah haji selesai melakukan ritual. Sistem ini menggunakan teknologi canggih untuk memudahkan petugas kebersihan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Melempar batu sendiri adalah sebagai bentuk simbol atau reka ulang haji yang diambil dari sejarah Nabi Ibrahim AS yang di perintahkan oleh malaikat Jibril untuk melempari tiga dinding tersebut yang digambarkan sebagai perlawanan kepada setan yang ingin membuatnya gagal dalam menjalankan perintah Allah SWT. Melempar batu pada dasarnya menegaskan mengenai penolakan diri serta harga diri sendiri dan menjauhkan keinginan serta nafsu duniawi.
Melempar batu juga berkaitan dengan qurban, dimana melalui sejarah qurban kita dapat belajar bahwa apa yang kita punya bukanlah hak kita sepenuhnya begitupun dengan sejarah melempar batu bahwa kita harus mampu melawan segala hambatan dan terus yakin memperjuangkan yang telah Allah perintahkan.
Baca Juga: Ketentuan Khusyu' dalam Ibadah yang Harus Diketahui
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com