Batemuritour.com- Dalam pandangan Islam, kehidupan sehari-hari umat muslim diatur oleh ajaran agama yang mengatur segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal merawat penampilan, seperti mewarnai rambut. Artikel ini akan menjelaskan pandangan Buya Yahya dan Ustazah Lulung Mumtaza terkait hukum mewarnai rambut dalam Islam.

Baca juga: Butuh Uang Dengan Menjual Rambut, Apakah Islam Membolehkan?

1. Mazhab Syafi'i dan Larangan Mewarnai Rambut Hitam:

Menurut Buya Yahya yang mengikuti mazhab Syafi’i, merubah warna rambut dengan menyemirnya hitam hukumnya haram, kecuali dalam konteks jihad saat perang untuk tampak lebih muda. Untuk warna selain hitam, hukumnya dianggap boleh.

2. Ustazah Lulung Mumtaza:

Baca Juga: Tidak Boleh Disepelekan! Beginilah Adab Merawat Rambut Menurut Islam

Ustazah Lulung Mumtaza memberikan perspektif yang lebih fleksibel, khususnya untuk anak muda. Menurutnya, mewarnai rambut hitam boleh karena tidak ada unsur menipu. Namun, ia menegaskan bahwa orang tua yang mewarnai rambut hitam untuk menyembunyikan uban hukumnya adalah haram. karena adanya unsur menipu.

3. Hukum Mewarnai Rambut bagi Perempuan tanpa Suami:

Bagi perempuan yang tidak memiliki suami, mewarnai rambut hitam dianggap haram, kecuali mendapat izin atau perintah dari suami. Tujuannya adalah agar perempuan tersebut tampak lebih muda, namun hanya suami yang boleh melihatnya.

4. Hukum Mewarnai Rambut Selain Hitam:

Baik bagi laki-laki maupun perempuan, mewarnai rambut dengan warna selain hitam diperbolehkan, selama tujuannya bukan untuk meniru orang yang fasik.

Pemahaman hukum mewarnai rambut dalam Islam menjadi penting bagi umat muslim. Buya Yahya dan Ustazah Lulung Mumtaza memberikan pandangan yang mencerminkan keragaman interpretasi dan sebagai umat muslim, kita diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam merawat diri, termasuk dalam konteks mewarnai rambut. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pandangan Islam terkait mewarnai rambut.

Baca Juga: Ini Dia 7 Metode Kecantikan yang Haram Dilakukan dalam Islam