Masjid dan Pasar di Pandangan Allah SWT

By. Syada - 19 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam sebuah ceramah yang menginspirasi, Buya Yahya menyampaikan pemahaman yang dalam mengenai tempat yang dicintai dan tidak disukai oleh Allah. Beliau menjelaskan bahwa tempat-tempat tersebut memiliki dampak langsung terhadap perilaku dan niat seseorang, yang pada gilirannya memengaruhi hubungan dengan Sang Pencipta.

 

Baca Juga:  5 Amalan Mendapatkan Keberkahan Rezeki dari Al-Habib Umar bib Hafidz

  • Masjid 

Buya Yahya dengan tegas menyatakan bahwa tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid. Masjid dinisbatkan kepada Allah Al-Baitu, atau rumah Allah. Alasannya sangat jelas, di masjidlah seseorang melakukan perbuatan baik dan beramal solih dengan niat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Buya Yahya memberikan contoh konkret, bahwa saat terjadi bencana seperti tsunami dan gempa bumi di suatu daerah, semuanya hancur kecuali masjid. Ini adalah bukti kasih sayang Allah terhadap tempat ibadah yang dipenuhi dengan amal kebaikan.

 

  • Pasar

Baca Juga: Zikir HuHuHu dan Keagungan Lafadz Allah Oleh KH. Maimun Zubair

Sebaliknya, Buya Yahya menjelaskan bahwa tempat yang tidak disenangi oleh Allah adalah pasar. Bukan karena orang-orangnya, melainkan karena karakteristik tempat pasarnya. Pasar sering menjadi tempat di mana berbagai tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran terjadi, seperti berbohong, jual beli yang tidak jujur, pengurangan timbangan, dan sebagainya.

Buya Yahya menekankan bahwa kejujuran di pasar memiliki nilai yang luar biasa. Meskipun tempatnya dianggap tidak baik, seseorang yang tetap berbuat baik dan menjaga integritasnya di tempat yang sulit seperti pasar akan mendapatkan pangkat yang tinggi di hadapan Allah.

 

  • Kaidah Moral: Menjaga Kebaikan di Tempat yang Tidak Baik

Dari pemaparan Buya Yahya, dapat ditarik suatu kaidah moral, yaitu bahwa seseorang yang tetap berbuat baik dan menjaga dirinya di tempat yang sulit atau tidak baik, seperti pasar, akan diberikan pangkat yang tinggi oleh Allah. Ini menggambarkan kebijaksanaan dan ujian hidup, di mana integritas seseorang diuji bahkan di lingkungan yang sulit.

 

Pemahaman Buya Yahya mengenai tempat yang dicintai dan tidak disukai oleh Allah memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh integritas dan kebaikan, terlepas dari situasi tempat. Masjid menjadi tempat yang suci, sementara kebalikannya dari pasar yang kurang baik. Namun, dengan menjaga kebaikan di tempat yang sulit, seseorang dapat meraih pangkat tinggi di hadapan Allah. Itulah pesan moral yang dapat menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Ini Dia Batas Waktu Sholat Subuh dalam Islam, Jangan Ditinggal ya!!









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp