Kesunahan saat Buang Air Kecil Menurut Ajaran Islam: Jongkok atau Berdiri?

By. Syada - 23 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Islam sebagai agama yang mengatur kehidupan sehari-hari umatnya, memberikan perhatian khusus terhadap perilaku manusia, bahkan dalam hal sekecil apapun seperti tata cara buang air kecil. Salah satu anjuran dari Nabi Muhammad SAW adalah untuk melaksanakan kesunahan ketika buang air kecil. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kesunahan tersebut, terutama dalam konteks jongkok atau berdiri.

 

Baca Juga: Ini 14 Keutamaan Menyayangi Anak Yatim dalam Islam

  1. Kesunahan dalam Tata Cara Buang Air Kecil; Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan mengenai tata cara buang air kecil. Secara umum, beliau mensunahkan umatnya untuk buang air kecil dalam keadaan jongkok. Ini merupakan amalan yang dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

  2. Pentingnya Jongkok Menurut Imam Ghazali Salah satu tokoh ulama besar, Imam Ghazali, memberikan pandangan terperinci terkait dengan tata cara buang air kecil. Beliau menegaskan bahwa dengan jongkok, sisa air kencing akan keluar tuntas tanpa sisa. Sebaliknya, buang air kecil dalam keadaan berdiri dapat menyebabkan sisa-sia air kencing yang masih tertinggal dan akan menggumpal.

  3. Adaptasi dengan Tempat Toilet Meskipun anjuran adalah untuk jongkok, Islam juga memperhitungkan kondisi tempat toilet yang mungkin tidak selalu memungkinkan untuk dilakukan. Oleh karena itu, jika memang tidak memungkinkan untuk jongkok, maka berdiri tidak dianggap sebagai pelanggaran.

  4. Langkah-langkah Buang Air Kecil Menurut Anjuran Islam

    • Pastikan tempat toilet memungkinkan untuk jongkok, jika ya, sebaiknya pilih untuk melakukannya.
    • Jika berdiri, pastikan celana dijinjing sampai di atas lutut untuk menghindari cipratan air kencing pada bagian bawah kaki.
    • Ketika buang air kecil dengan jongkok, tumpuan badan berada di kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan untuk menjaga keseimbangan dan menghindari badan tersungkur .
    • Setelah selesai, dianjur untuk dehem agar air kencing benar-benar tuntas tanpa sisa.

 

Baca Juga: Keunggulan Santri di Pondok Pesantren, Santri Bisa Apa?

Mengamalkan Kesunahan dalam buang air kecil menurut ajaran Islam memberikan panduan yang bersifat peduli terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh. Meskipun anjuran utama adalah untuk jongkok, Islam memahami bahwa ada situasi di mana hal ini mungkin tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, adaptasi dengan kondisi tempat toilet menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dengan mengamalkan kesunahan ini, umat Islam diharapkan dapat menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar, serta mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW untuk hidup sehat dan bermartabat.

Baca Juga: 3 Cara Memotong Kuku Menurut Para Ulama, Kamu Pakai yang Mana??









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp