Batemuritour.com- Fenomena perilaku tidak menghormati guru, yang mencakup tindakan merendahkan dan bahkan kekerasan fisik, semakin marak terjadi di beberapa institusi pendidikan. Untuk mengatasi hal ini, sangat penting untuk memperkenalkan dan menanamkan adab murid terhadap guru. Berikut adalah beberapa nilai adab murid terhadap guru yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazali, seorang ulama besar dalam Islam:

Baca juga: Inilah 7 Rekomendasi Hotel Terbaik di Madinah

 آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.

Artinya, “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.”  

1. Mendahului dengan Salam:

Langkah awal yang sederhana namun penting adalah murid memberikan salam lebih dulu kepada guru. Salam adalah tanda hormat dan sikap sopan.

2. Tidak Banyak Berbicara di Depan Guru:

Murid sebaiknya tidak banyak berbicara atau menyela ketika guru berbicara. Memberikan perhatian penuh saat guru memberikan pengajaran adalah bentuk penghormatan.

3. Berdiri Ketika Guru Berdiri:

Menunjukkan penghormatan dengan berdiri ketika guru berdiri adalah tindakan simbolis yang mencerminkan kesadaran akan kedudukan guru.

4. Menahan Diri dari Komentar Negatif atau Perbandingan:

Murid seharusnya tidak menyatakan perbedaan pendapat dengan cara yang merendahkan, seperti mengatakan "Pendapat Fulan berbeda dengan pendapat Anda." Hal ini menghormati otoritas guru.

5. Tidak Mengganggu Guru saat Lelah:

Menghormati waktu dan keadaan guru, terutama saat lelah, adalah tanda kematangan dan kesadaran akan keadaan sekitar.

Baca juga: 6 Rekomendasi Hotel yang Dekat dengan Masjidil Haram

6. Tidak Bertanya-bertanya kepada Teman saat Guru Mengajar:

Ketika dalam proses pembelajaran, murid sebaiknya tidak mengalihkan perhatian dengan bertanya-tanya kepada teman sekelasnya. Ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang fokus.

7. Tidak Menunjukkan Ketidaksetujuan secara Terang-terangan:

Meskipun perbedaan pendapat mungkin muncul, murid sebaiknya tidak menunjukkan ketidaksetujuan secara terang-terangan kepada guru. Hal ini dapat dibicarakan secara sopan di luar kelas.

8. Tidak Menarik Pakaian Guru ketika Berdiri:

Sikap sopan dan menghormati guru terlihat dari tindakan tidak menarik pakaian guru ketika berdiri atau sedang berbicara.

9. Tidak Menanyakan Masalah di Tengah Perjalanan Guru ke Rumah:

Memberikan ruang pribadi dan waktu untuk guru adalah wujud penghargaan. Pertanyaan lebih baik diajukan di tempat yang lebih tepat.

10. Tidak Banyak Mengajukan Pertanyaan ketika Guru Lelah:

Menyadari kondisi guru dan tidak banyak mengajukan pertanyaan saat guru lelah adalah tindakan bijaksana dan menghargai waktu.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Jamaah Wanita Saat Melaksanakan Umrah

Menanamkan nilai-nilai adab ini dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang penuh rasa hormat dan disiplin. Pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang baik. Dengan menginternalisasi adab terhadap guru, diharapkan para murid dapat menjadi individu yang menghargai nilai-nilai kebersamaan dan menghormati otoritas pendidikan.