Ibnu Majah: Hafizh, Muhaddits, dan Penyusun Sunan yang Agung

By. Ibnu Fikri Ghozali - 31 Jan 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hadits Rasulullah SAW yang menyatakan, "Aku tinggalkan untuk kalian semua dua hal, yang mana kalian tidak akan tersesat selagi berpegangan pada keduanya. Kitab Allah dan sunnah (hadits) Nabi-Nya," memberikan jaminan keselamatan umat Islam yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan hadits. Ibnu Majah, seorang ulama besar dari kota Qazwain, Iran, adalah salah satu yang mengamalkan dan menyebarkan warisan berharga ini.

 

Baca juga: Persiapan dan Tindakan Penting Bagi Calon Jamaah Haji Menuju Tanah Suci

 

Lahir pada tahun 209 H di keluarga ulama, Ibnu Majah, yang nama aslinya Muhammad bin Yazid, dikenal dengan sebutan Ibnu Majah (anak Majah). Ada perbedaan pendapat tentang siapa yang dimaksud Majah dalam namanya, apakah julukan ayahnya, ibunya, atau kakeknya. Namun, kebanyakan ulama menganggapnya sebagai julukan ayahnya.

 

Setelah menghafal Al-Qur'an, Ibnu Majah belajar dari Al-Hafizh 'Ali bin Muhammad Ath-Thanafisi, seorang pakar hadits. Namanya tercatat dalam Siyar oleh Adz-Dzahabi sebagai tokoh akhir abad ke-2 Hijriah. Setelah itu, Ibnu Majah melakukan perjalanan ilmiah ke berbagai kota Islam, termasuk Basrah, Kufah, Makkah, Syam, Mesir, dan Ray, untuk memperdalam ilmu hadits.

 

Bukti penguasaan Ibnu Majah terhadap Al-Qur'an dan hadits terlihat dari karya-karyanya. Tafsir Ibnu Majah, salah satu kitab tafsir besar, memuat pendapat para ulama tiga generasi awal: Sahabat Nabi, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in. Selain itu, Sunan Ibn Majah, sebuah dari enam kitab induk (Al-Kutubus Sittah), berisi kurang lebih 4000 hadits. Komentar Abu Hatim Ar-Razi, "Jika kitab ini beredar, maka seluruh atau mayoritas kitab-kitab hadis yang selama ini beredar tidak akan diminati lagi," menunjukkan kualitasnya.

 

Baca juga: Manfaat dan Tips Aman Konsumsi Daging Cumi-cumi bagi Ibu Hamil

 

Namun, Adz-Dzahabi menyatakan bahwa terdapat hadits-hadits munkar dan maudlu' dalam Sunan Ibn Majah, dan komentar Ar-Razi hanya mencakup sedikit dari jumlah sebenarnya. Meskipun demikian, Ibnu Majah tetap diakui sebagai ahli hadits yang jujur dan berilmu luas.

 

Sayangnya, dari tiga kitab besar Ibnu Majah (Tafsir, Sunan, dan Tarikh), hanya Sunan Ibn Majah yang dapat sampai ke tangan kita. Wafat pada bulan Ramadan 273 H, Ibnu Majah meninggalkan warisan ilmiah yang terus memberikan manfaat bagi umat Islam. Dengan ketekunan dan dedikasinya pada ilmu hadits, Ibnu Majah menjadi salah satu penjaga keaslian sunnah Nabi dan amanah Al-Qur'an.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp