Batemuritour.com- Jemaah umrah yang melangsungkan ibadah tawaf di sekitar Ka'bah seringkali dihadapkan pada kepadatan dan kerumunan jemaah lain. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memberikan tiga tips agar pelaksanaan tawaf berjalan sukses:
1. Larutkan Diri dalam Doa dan Komunikasi dengan Allah SWT:
Mengingat tawaf adalah ibadah yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, jemaah disarankan untuk larut dalam doa dan berkomunikasi dengan Allah SWT. Penting untuk memfokuskan hati dan pikiran pada makna ibadah tawaf, sehingga seluruh aktivitas menjadi penuh makna spiritual.
2. Hindari Tindakan yang Memicu Dorong-dorongan dan Kekacauan:
Mengingat kerumunan jemaah umrah, sangat penting untuk menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu saling dorong, kepadatan, atau kekacauan. Disarankan untuk menjaga kesabaran dan sikap tenang selama pelaksanaan tawaf.
3. Tahan Diri untuk Tidak Menghalangi Kelancaran Gerak Sesama Muslim:
Jemaah umrah diingatkan untuk tidak menghalangi gerak sesama muslim yang sedang melakukan tawaf. Pemahaman akan ruang dan gerak yang baik akan membantu menjaga kelancaran proses tawaf bagi semua jemaah.
Baca juga: Hijab dalam Hukum Waris Islam: Menurut Imam Muhammad bin Ali Ar-Rahabi
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga menyarankan agar jemaah mengisi waktu tawaf dengan doa-doa, menjaga kewaspadaan, dan tetap tenang agar pelaksanaan ibadah berjalan dengan nyaman.
Perspektif Imam Ghazali tentang Tawaf:
Menariknya, Imam Ghazali, dalam kitabnya Asrar al-Haj, menegaskan bahwa tawaf tidak hanya sebatas kegiatan fisik mengelilingi Ka'bah. Baginya, tawaf juga mencakup tawafnya hati yang mengagungkan Allah SWT dengan berzikir. Ini mencerminkan penghayatan spiritual dalam melaksanakan tawaf, di mana hati dan pikiran selalu terfokus pada pengagungan nama Allah SWT.
Dengan implementasi tips dari Kementerian Haji dan Umrah serta pemahaman mendalam terhadap makna spiritual tawaf menurut Imam Ghazali, diharapkan pelaksanaan tawaf oleh jemaah umrah dapat berjalan sukses, aman, dan penuh keberkahan, meskipun di tengah kepadatan jemaah.
Baca juga: KH Ali Maksum: Ulama dan Pembangun Karakter Bangsa