Batemuritour.com- Shalat Dhuha adalah salah satu shalat sunnah yang dikerjakan di waktu dhuha, yaitu mulai terbitnya matahari seukuran satu tombak hingga matahari tepat berada di atas kepala. Shalat ini memiliki hukum sunnah muakkad, yang menandakan tingkat keutamaannya yang tinggi.
Baca juga: Doa Qabliyah Subuh: Memohon Petunjuk dan Perlindungan
Shalat Dhuha dilakukan dengan dua rakaat, namun bisa dikerjakan hingga maksimal dua belas rakaat. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah dapat berupa surat Asy-Syams dan Ad-Dhuha, atau surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
Salah satu keutamaan besar shalat Dhuha adalah diungkapkan dalam hadis Rasulullah Saw:
"Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: 'Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat shalat Dhuha mencukupi semuanya itu.'" (HR Muslim)
Shalat Dhuha dianggap sebagai bentuk sedekah untuk seluruh tulang dalam tubuh manusia. Dengan melaksanakan shalat ini, umat Muslim diingatkan untuk melakukan amal kebaikan dalam berbagai bentuk, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Baca juga: Saktah dalam Ilmu Tajwid: Menyingkap Makna dan Hikmahnya
Sebelum melaksanakan shalat Dhuha, umat Muslim disarankan untuk berniat dengan kalimat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
"Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ." "Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala."
Setelah menyelesaikan shalat Dhuha, Rasulullah Saw. juga mengajarkan doa yang dapat dibaca, antara lain:
اللهُمَّ إِنَّ الصَّحَاءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بهاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزَلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجُهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Allâhumma innad dlaḥâa dlaḥâ’uka, wal bahâa bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna musiran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kâna barâman fa thahhirhu, wa inkâna ba’îdan fa qarribhu, bi haqqi dlaḥâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâlihîn." "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."
Rangkaian doa ini mencerminkan kehendak untuk mendapatkan kebaikan dari Allah, termasuk rezeki yang halal, kemudahan dalam urusan, dan pendekatan kepada-Nya.
Shalat Dhuha bukan hanya sarana mendapatkan pahala dan keutamaan, tetapi juga sebagai bentuk sedekah untuk seluruh bagian tubuh. Melalui niat, doa, dan amalan