Kisah Sederhana Said bin Amir: Keteladanan dari Kepemimpinan yang Ikhlas

By. Ibnu Fikri Ghozali - 06 Feb 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam sejarah kehidupan sahabat Nabi, terdapat kisah yang menggugah hati tentang Said bin Amir bin Khadimah, seorang pemimpin di daerah Hams, Suriah, pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Kisah ini mencerminkan keikhlasan, kesederhanaan, dan keteguhan dalam menjalani tugas kepemimpinan.

 

Baca juga: Pembebasan Kota Damaskus: Kehidupan Damaskus dalam Sejarah yang Penuh Makna

 

Kisah dimulai ketika sahabat Umar bin Khattab melakukan kunjungan ke daerah Hams di Suriah. Umar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan rakyatnya, khususnya orang-orang miskin. Ia ingin mengetahui kondisi masyarakat secara langsung, sehingga meminta warga setempat untuk mendata orang-orang miskin di daerah tersebut.

 

Setelah pendataan selesai, Umar menemukan sebuah keheranan. Nama Said bin Amir bin Khadimah, pemimpin setempat, terdaftar sebagai orang miskin. Umar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya dan segera bertanya kepada warga setempat tentang sosok Said bin Amir.

 

Warga dengan bangga menjawab bahwa Said bin Amir adalah pemimpin mereka. Umar kemudian bertanya mengapa pemimpin mereka bisa terdaftar sebagai orang miskin, mengingat adanya tunjangan dan gaji yang seharusnya diterimanya. Jawaban warga sungguh menggugah hati.

 

Baca juga: Pohon Kurma di Masjid Nabawi: Kisah Kasih Sayang Rasulullah pada Alam

 

Mereka menjelaskan bahwa Said bin Amir tidak pernah menyimpan atau menimbun harta. Ia hidup dengan sederhana dan tidak tergiur oleh kekayaan duniawi. Kehidupan pribadinya yang jauh dari kemewahan membuatnya terdaftar sebagai orang miskin meskipun memimpin daerah tersebut.

 

Umar bin Khattab, yang dikenal dengan keadilannya, terharu dan merasa sedih mendengar kesederhanaan Said bin Amir. Ia tidak dapat menahan air matanya yang mengalir. Tanpa ragu, Umar segera mengambil tindakan.

 

Umar menyiapkan sebuah tas dan mengisinya dengan uang sejumlah 1.000 dinar. Ia menyampaikan tas tersebut kepada utusan yang akan menemui Said bin Amir. Dengan tulus, Umar memberikan uang tersebut sebagai bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Said.

 

Baca juga: Keberuntungan Halimah as-Sa'diyah dalam Mengasuh Nabi Muhammad SAW

 

Utusan Umar sampai di rumah Said dan menyerahkan tas yang berisi uang. Saat membuka tas, Said terkejut melihat jumlah uang yang begitu besar. Ia langsung mengucapkan kalimat istirja, "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun" (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali).

 

Istri Said yang mendengar ucapan suaminya bertanya dengan khawatir, mengira ada sesuatu yang buruk terjadi, seperti kematian atau kiamat. Namun, jawaban Said mengungkapkan kebijaksanaannya.

 

Kisah ini menjadi pelajaran timeless tentang integritas, kesederhanaan, dan keteguhan dalam prinsip hidup, nilai-nilai yang sangat relevan dalam kepemimpinan dan kehidupan sehari-hari.

 

Baca juga: Pelajaran dari Isra' Mi'raj dalam Perspektif Sejarah dan Keimanan









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp