Batemuritour.com- Di sebuah kota di Mesir, hiduplah seorang pedagang kurma yang pada awalnya sangat kaya, bernama Athiyah bin Khalaf. Namun, seperti halnya dalam perjalanan hidup, kekayaan yang dimilikinya berubah menjadi kehancuran, dan Athiyah pun menjadi bangkrut. Semua harta kekayaannya lenyap, dan yang tersisa hanyalah pakaian yang dipakainya untuk menutup aurat.
Baca juga: Begini Kisah, Mengapa Abu Bakar Mendapat Gelar 'Ash-Shidiq'
Suatu hari, ketika tiba hari Asyura (hari kesepuluh bulan Muharram), Athiyah pergi ke masjid Amr bin Ash untuk melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Meski biasanya wanita tidak diizinkan masuk masjid pada hari-hari biasa, pada hari Asyura, aturan tersebut ditiadakan untuk memungkinkan wanita berdoa bersama-sama di dalam masjid.
Di tengah shalat dan doa, datanglah seorang wanita bersama anak-anak kecil, menghampiri Athiyah. Dengan penuh kebutuhan dan keputusasaan, wanita tersebut berkata kepada Athiyah dengan penuh harap, memohon pertolongan untuk mencukupi kebutuhan makan anak-anaknya yang yatim piatu. Ayah mereka telah meninggal, tidak meninggalkan apapun untuk mereka, dan wanita itu tidak tahu harus mencari bantuan dari siapa.
Mendengar curhatan wanita tersebut, Athiyah merasa terpanggil untuk membantu. Meskipun ia tidak memiliki harta kecuali pakaian yang dipakainya, ia tidak ingin menolak permohonan wanita tersebut. Athiyah berkata, "Pergilah bersamaku. Aku akan memberimu sesuatu."
Baca juga: Mengapa Isra Mi’raj Dilakukan di Malam Hari?
Kemudian, di rumahnya, Athiyah memberikan pakaian yang dipakainya kepada wanita tersebut. Meski pakaian itu satu-satunya yang dimilikinya, Athiyah dengan tulus memberikannya. Wanita tersebut berkata, "Semoga Allah memberikan padamu pakaian-pakaian surga dan engkau tidak akan membutuhkan bantuan dari orang lain selama hidupmu."
Athiyah sangat bahagia mendengar doa wanita tersebut. Ia merasa puas telah bisa membantu, meski dari keterbatasannya. Setelah itu, ia mempersilahkan wanita itu untuk pulang.
Malam harinya, Athiyah bermimpi melihat bidadari yang memberikannya apel harum nan segar dan pakaian surga yang sangat indah. Mimpi ini membawa kebahagiaan dalam hati Athiyah. Ia merasa senang dan bersyukur.
Baca juga: 4 Perkara yang Wajib DIrahasiakan dari Orang Lain
Keesokan harinya, Athiyah bin Khalaf memutuskan untuk memberikan doa syukur kepada Allah. Ia merasa begitu beruntung karena telah dapat membantu seorang wanita dan anak-anak yatim. Dalam doanya, ia memohon agar jika mimpi yang ia alami benar, Allah segera mengambil nyawanya agar ia bisa bersatu dengan-Nya.
Doanya dikabulkan dengan cepat. Athiyah meninggal dalam keadaan yang bahagia dan penuh keikhlasan. Allah menyegerakan ruhnya ke surga, sebagai balasan atas kebaikan dan keikhlasan yang pernah ia tunjukkan kepada wanita dan anak-anak yatim.
Kisah Athiyah bin Khalaf memberikan inspirasi bagi kita untuk senantiasa berbuat baik, memberikan yang terbaik meski dari keterbatasan, dan menjalani hidup dengan kesederhanaan dan keikhlasan hati.
Baca juga: Doa Perlindungan dari Api Neraka