Batemuritour.com- Islam, agama yang saat ini menjadi salah satu agama terbesar dan tersebar luas di seluruh dunia, tidak terlepas dari perjuangan Nabi Muhammad saw. Rasulullah merupakan utusan Allah yang membawa ajaran Islam ke masyarakat Arab yang pada saat itu hidup dalam kebodohan dan kegelapan spiritual. Perjuangan beliau penuh dengan kesabaran, keistiqamahan, dan keteguhan hati.
Baca juga: Kisah Perjalanan Rasulullah SAW ke Tha'if dan Perlindungan Allah
Meskipun menjadi utusan Allah, upaya dakwah Rasulullah saw tidak selalu diterima dengan baik oleh masyarakat Quraisy. Pada awal dakwahnya, beliau sering menghadapi penolakan dan perlakuan kasar. Meski demikian, kesabaran dan keteguhan hati Rasulullah tetap tidak tergoyahkan. Beliau terus menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kelembutan dan kesopanan, bahkan kepada yang memusuhi.
Rasulullah saw tidak hanya mengandalkan kesantunan dan kelembutan dalam menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga menggunakan kecerdasan dan kebijaksanaan. Contoh yang mencolok adalah saat beliau memanfaatkan momentum musim haji untuk menyebarkan dakwah. Rasulullah membacakan Al-Qur'an dan mengajak berbicara berbagai suku yang berkumpul di sekitar Masjidil Haram. Meskipun tidak segera mendapat respon positif, beliau terus berusaha dengan kebijaksanaan.
Pada masa jahiliyah, masyarakat Arab hidup dalam kebodohan dan kesesatan. Rasulullah saw datang membawa ajaran tauhid, moralitas, dan keadilan. Namun, masyarakat saat itu cenderung menolak ajaran beliau, bahkan mencampakkannya sebagai "berita usang." Rasulullah tidak putus asa dan terus berdoa agar dakwahnya diterima oleh mereka.
Baca juga: Peristiwa Sagrajas dan Kemenangan Umat Islam di Spanyol
Abu Lahab, paman Rasulullah, menjadi salah satu penentang utama dakwah Islam. Dia menggunakan propaganda dan ujaran kebencian untuk meyakinkan masyarakat agar tidak menerima ajaran Rasulullah. Meskipun terhadapnya dipublikasikan berbagai fitnah dan kebohongan, Rasulullah tetap sabar dan terus berjuang dengan kebenaran.
Pada tahun ke-11 kenabian, Rasulullah melakukan Baiat Aqabah, pertemuan penting dengan sekelompok orang dari suku Khazraj. Meskipun sebelumnya banyak penolakan dan kesulitan, keberhasilan baiat ini menandai awal pertumbuhan Islam di Madinah. Masyarakat Khazraj dan Anshar menjadi pendukung setia Islam, memberikan landasan kokoh bagi perkembangan agama ini.
Rasulullah menghadapi keterasingan dan kekejaman di tengah masyarakatnya sendiri. Selama 11 tahun pertama kenabiannya, beliau terus menderita di Makkah, tetapi kesabaran dan keyakinannya tidak pernah luntur. Setiap tantangan dan penderitaan menjadi bagian dari ujian yang dijalani Rasulullah untuk membangun fondasi Islam.
Perjuangan Rasulullah saw memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kesabaran, keistiqamahan, dan keteguhan hati dalam menghadapi rintangan dan penolakan. Beliau adalah teladan bagi umat Islam, menunjukkan bahwa keberhasilan memerlukan ketekunan, kesabaran, dan doa yang tulus kepada Allah.
Baca juga: Tafsir Surah Al-Ahzab Ayat 58: Pelarangan Menyakiti Mukmin dan Mukminat
Perjuangan Rasulullah saw bukan hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga membangun fondasi komunitas yang kuat dan kokoh. Kesabaran dan keteguhan hati beliau menjadi cahaya pencerah bagi umat Islam, mengajarkan bahwa perjalanan dakwah tidak selalu mudah, tetapi keberhasilan akhirnya pasti datang kepada mereka yang bersabar dan istiqamah dalam jalan kebenaran.