Batemuritour.com- Bulan Rajab di dalam Islam dianggap sebagai salah satu bulan yang dimuliakan dan penuh keberkahan. Salah satu peristiwa penting yang diyakini terjadi dalam bulan ini adalah Isra dan Mi'raj, perjalanan malam Nabi Muhammad saw. ke langit dan pertemuan-Nya dengan Allah swt. Sebagai umat Islam, menjalani malam 27 Rajab dengan ibadah dan doa menjadi tradisi yang dianjurkan, karena diyakini sebagai malam yang istimewa.
Baca juga: Perjuangan Rasulullah saw: Kunci Kesuksesan Islam yang Sabar dan Istiqamah
Isra Mi'raj adalah peristiwa luar biasa di mana Nabi Muhammad saw. melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit hingga bertemu dengan Allah swt. Peristiwa ini menandai pengangkatan beliau sebagai utusan Allah dan pemberian perintah sholat kepada umat Islam.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu terjadinya Isra Mi'raj, banyak ulama yang meyakini bahwa malam 27 Rajab memiliki keistimewaan khusus. Tepat pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berdoa agar mendapatkan keberkahan.
Salah satu amaliah yang dianjurkan pada malam 27 Rajab adalah berdoa kepada Allah swt. Doa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memohon ampunan, dan meminta berkah. Salah satu doa yang dianjurkan pada malam ini dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri.
Baca juga: Kisah Perjalanan Rasulullah SAW ke Tha'if dan Perlindungan Allah
Doa tersebut memiliki keistimewaan luar biasa, diyakini dapat mengabulkan kebutuhan dan hajat seseorang dengan izin Allah. Doa ini bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga ungkapan hati yang tulus dan penuh harap kepada Allah.
Berikut adalah teks doa yang dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri:
اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
"Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn."
Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi'i menjelaskan bahwa doa ini, jika dibaca pada malam 27 Rajab sambil menyebutkan hajat kepada Allah, akan mendapatkan keberkahan. Doa ini diyakini dapat memperlancar urusan, mengabulkan hajat, dan menghidupkan hati yang mungkin telah mati.
Baca juga: Peristiwa Sagrajas dan Kemenangan Umat Islam di Spanyol
Malam 27 Rajab memberikan kesempatan istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai amaliah, termasuk berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri. Semoga dengan menghidupkan malam ini dengan ibadah dan doa, umat Islam dapat merasakan keberkahan dan mendapatkan ampunan serta karunia dari Allah swt. Wallahu a'lam.