Wukuf di Padang Arafah: Puncak Ibadah Haji dan Sejarah Padang Arafah

By. Ibnu Fikri Ghozali - 16 Feb 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Pada tanggal 9 Dzulhijah Hijriah, jemaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah, suatu moment puncak dalam ibadah haji. Wukuf, yang merupakan salah satu rukun haji, adalah momen ketika jemaah haji berdiam diri dan berdoa di Padang Arafah dari pagi hingga Maghrib. Ibadah ini tidak dapat ditinggalkan, sehingga seorang muslim tidak dianggap telah menunaikan haji jika tidak melaksanakan wukuf.

 

Baca juga: Tahallul: Simbol Pembebasan dan Kesucian dalam Ibadah Haji

 

Menurut Rahmat Sunnara dalam bukunya "A-Z Seputar Ibadah Haji dan Umrah", pada tanggal 9 Dzulhijah, pagi harinya semua jemaah haji menuju Arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf. Mereka berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Wukuf menjadi saat yang penuh makna di mana setiap muslim merenungkan dosa-dosanya dan memanjatkan doa memohon ampunan kepada Allah SWT.

 

Nama Arafah berasal dari kata "arafa" dalam bahasa Arab, yang artinya mengerti atau paham akan sesuatu. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa nama Arafah berasal dari kata "i'tiraf," yang berarti pengakuan dosa dari jemaah haji ketika berada dalam momen wukuf.

 

Padang Arafah memiliki sejarah yang kaya dan penuh makna bagi umat Islam. Salah satu peristiwa penting dalam Islam yang terjadi di sini adalah pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa setelah berabad-abad saling mencari di muka bumi. Tempat ini menjadi saksi dari kisah cinta pertama manusia.

 

Bukit Jabal Rahmah di Padang Arafah, tepatnya di sebelah selatan, diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa. Jabal Rahmah, yang artinya bukit kasih sayang, menjadi simbol dari momen bersejarah ini. Pemerintah Arab Saudi bahkan membangun tugu beton setinggi 8 meter di Jabal Rahmah sebagai penanda tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa.

 

Baca juga: Tuntunan Do’a dan Niat Sa’i saat Melakukan Ibadah Ke Tanah Suci

 

Padang Arafah juga menjadi tempat khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Khutbah Wada atau khutbah perpisahan. Setelah menyampaikan khutbah tersebut, Nabi Muhammad SAW wafat tidak lama kemudian.

 

Luasnya Padang Arafah mencapai sekitar 12 kilometer persegi, mampu menampung 2,5 juta jemaah haji dalam satu waktu. Padang pasir yang meliputi wilayah ini dikelilingi oleh bukit-bukit, menciptakan pemandangan yang megah dan suci.

 

Di Padang Arafah, terdapat Masjid Namirah yang berlokasi di perbatasan antara Kota Mekkah dan Arafah. Masjid ini memiliki sejarah panjang dan menjadi tempat bersejarah dalam ibadah haji. Pada saat wukuf, para jemaah haji berkumpul di Masjid Namirah sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Padang Arafah.

 

Masjid Namirah diperluas oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menjadi 124.000 meter persegi, mampu menampung hingga 300.000 jemaah. Masjid ini memberikan kenyamanan dan fasilitas bagi para jemaah haji dalam melaksanakan ibadah di Padang Arafah.

 

Baca juga: 5 Tips Naik Pesawat Bersama Bayi dan Balita

 

Sebagai tempat yang penuh berkah dan sejarah, Padang Arafah menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting dalam Islam. Ibadah wukuf di tempat suci ini memberikan kesempatan bagi setiap muslim untuk merenung, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp