Batemuritour.com- Bulan suci Ramadhan, waktu yang penuh berkah dan ampunan, sebentar lagi akan tiba. Sebagai umat Muslim, ini adalah saat yang dinanti-nanti untuk mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Puasa Ramadhan, sebagai salah satu rukun Islam, bukan hanya menuntut menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengajarkan untuk mengendalikan nafsu dan menjauhi perilaku yang dapat membatalkan puasa.
Baca juga: Wudhu dan Shalat dengan Kuku Panjang: Penjelasan Hukumnya
Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 183 berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Sebelum memulai ibadah puasa, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berniat secara sungguh-sungguh dan tulus untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat puasa Ramadhan merupakan langkah awal yang penting sebelum memulai ibadah puasa. Berikut adalah niat puasa Ramadhan yang dapat dibaca:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu souma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Menurut pandangan dalam buku "Fikih Empat Madzhab" oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat dianggap sudah cukup apabila seseorang telah menanamkan di dalam hatinya bahwa dia akan berpuasa Ramadhan. Meskipun demikian, melafalkan niat puasa secara lisan tetap disunnahkan.
Baca juga: Bacaan Setelah Adzan: Waktu yang Berkah untuk Meresapi Seruan Ilahi
Niat puasa Ramadhan adalah pengingat bahwa kita sedang melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Dengan niat yang kokoh dan penuh kesadaran, setiap perbuatan selama berpuasa menjadi lebih bermakna karena didasarkan pada niat yang ikhlas dan tulus.
Dengan niat puasa Ramadhan yang tulus, Allah SWT akan memberikan pahala yang melimpah sebagai ganjaran atas ibadah puasa kita. Niat yang tulus juga meningkatkan nilai amalan kita di bulan Ramadan, sehingga pahala yang kita terima menjadi berlipat ganda sebagai keberkahan dari Allah SWT.
Niat puasa Ramadhan harus dilafalkan sebelum terbit fajar, atau sebelum waktu sahur berakhir. Momen setelah sholat Tarawih di malam hari atau saat makan sahur merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat niat dalam hati atau melafalkannya secara lisan.
Baca juga: Mabit dalam Ibadah Haji: Menginap di Muzdalifah dan Mina
Memperkuat niat puasa Ramadhan baik di malam hari setelah sholat Tarawih maupun saat makan sahur adalah langkah awal yang baik untuk memastikan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan niat yang tulus, setiap amalan kita akan menjadi lebih bernilai di mata Allah SWT, dan keberkahan bulan Ramadhan akan semakin dirasakan.