batemuritour.com - Globalisasi, dengan segala kemajuan teknologi dan pertukaran budaya yang membawanya, sering kali diiringi oleh sekat-sekat yang memisahkan antar suku, budaya, sosial, dan agama. Namun, dalam menghadapi tantangan ini, kita dapat menemukan inspirasi dari sejarah yang kaya akan nilai-nilai moral. Salah satu contohnya adalah upaya Sunan Ampel dalam mengubah moralitas masyarakat Majapahit di Ampel Denta menjadi masyarakat yang lebih beradab, menggunakan falsafah Moh Limo.
Baca juga: Kejujuran Menurut Ali bin Abi Thalib RA
Melacak Jejak Sunan Ampel
Sunan Ampel, seorang ulama dan sufi abad ke-15, dikenal sebagai salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Namun, warisan moral dan filosofisnya tak kalah pentingnya. Dalam menghadapi perubahan sosial dan kultural, Sunan Ampel mengajarkan falsafah Moh Limo, yang terdiri dari lima prinsip moral: moh main (tidak berjudi), moh ngumbih (tidak mengkonsumsi minuman keras), moh madat (tidak mengkonsumsi narkotika), moh maling (tidak mencuri), dan moh madon (tidak melakukan zina).
Menerjemahkan Pesan Moral
Dalam buku “Menjadi Pribadi NU Ideal?”, penelitian kualitatif telah dilakukan untuk menggali pesan moral yang terkandung dalam falsafah Moh Limo Sunan Ampel. Dalam konteks globalisasi yang sering kali memperkuat sekat-sekat antar kelompok, pesan-pesan ini menawarkan pedoman moral yang relevan untuk masa kini.
Moh Main (Tidak Berjudi): Sunan Ampel menolak praktik perjudian karena dapat merusak moral dan menghancurkan keuangan seseorang serta keluarganya. Dalam era globalisasi, di mana perjudian dapat dengan mudah diakses melalui platform online, pesan ini menjadi semakin penting sebagai peringatan akan bahaya yang terkandung dalam aktivitas tersebut.
Moh Ngumbih (Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras): Larangan terhadap minuman keras merupakan upaya Sunan Ampel untuk menjaga kesehatan fisik dan mental masyarakat. Dalam budaya global yang sering kali merayakan konsumsi alkohol sebagai bagian dari aktivitas sosial, pesan ini menegaskan pentingnya menjaga kontrol diri dan kesehatan.
Moh Madat (Tidak Mengkonsumsi Narkotika): Sunan Ampel juga menolak penggunaan narkotika karena dampak negatifnya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Di tengah merebaknya krisis narkotika global, pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjauhkan diri dari substansi yang merusak.
Moh Maling (Tidak Mencuri): Prinsip ini menegaskan pentingnya integritas dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. Di tengah kompleksitas ekonomi global yang sering kali menghadirkan ketimpangan dan kesenjangan, pesan ini mengajak untuk memelihara nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan.
Moh Madon (Tidak Melakukan Zina): Sunan Ampel mengajarkan pentingnya menjaga kesucian dan kehormatan diri serta keluarga. Dalam budaya global yang sering kali memperlihatkan degradasi moral dalam hubungan interpersonal, pesan ini mengingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dalam berinteraksi.
Baca juga: Kata-Kata dan Doa yang Diucapkan Setelah Mendapat Musibah dalam Islam
Menggali Inspirasi dari Sejarah
Melalui pemahaman terhadap pesan-pesan moral dalam falsafah Moh Limo Sunan Ampel, kita dapat menemukan inspirasi dalam menghadapi kompleksitas tantangan yang dihadapi dalam era globalisasi. Dalam meretas sekat-sekat yang muncul akibat pertemuan berbagai budaya dan nilai-nilai, Sunan Ampel menawarkan panduan moral yang relevan dan berdaya guna bagi masyarakat modern. Dengan memelihara nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan penghargaan terhadap sesama, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih harmonis dan beradab di era global yang terus berkembang.