Batemuritour.com- Puasa merupakan salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Puasa terdiri atas puasa wajib dan sunnah.Secara bahasa puasa artinya menahan diri, sedangkan secara istilah puasa adalah menahan diri dari dua syahwat (yaitu perut dan kemaluan) serta dari segala yang memasuki tenggorokan yang dilakukan mulai dari terbit fajar kedua/shadiq hingga waktu berbuka puasa yaitu terbenamnya matahari kembali.
Hukum menjalankan ibadah Puasa terdapat dalam QS. al-Baqarah ayat 183.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183).
Baca Juga: Menghitung Mundur Menuju Bulan Puasa Ramadhan 2024
Beberapa syarat wajib dalam menjalankan ibadah puasa yaitu islam, baligh, berakal sehat, tidak pingsan, atau pun tidak mabuk, mampu berpuasa, serta tidak sedang dalam perjalanan jauh yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan di perjalanan. Sedangkan, untuk syarat sah nya adalah beragama islam, suci dari haid dan nifas bagi perempuan, berakal dan telah masuk waktu puasa.
A. Puasa Wajib
Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa wajib maka ia akan mendapatkan pahala. Sebaliknya apabila tidak melaksanakan maka ia akan mendapatkan dosa.
Macam-macam puasa wajib adalah:
1. Puasa Ramadhan
Hukum dari melaksanakan puasa Ramadhan adalah fardhu ain. Ketentuan puasa Ramadhan sama puasa lainnya. Hanya saja dalam pelaksanaan niat dilakukan pada malam harinya. Berikut bacaan niatnya:
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
2. Puasa Nazar
Puasa nazar merupakan puasa yang dilaksanakan karena telah berjanji dalam kebaikan untuk melakukan puasa jika keinginannya tercapai. Nazar yang harus dilaksanakan ialah nazar yang berupa perilaku baik.
Baca Juga: Menggapai Berkah Bulan Rajab: Amalan Ibadah dan Kebaikan
3. Puasa Kifarat
Puasa kifarat adalah puasa yang harus dilakukan apabila seseorang melanggar suatu aturan yang telah ditentukan, salah satunya adalah berhubungan suami istri di siang hari pada bulan Ramadhan, maka harus melakukan puasa dua bulan secara berturut-turut.
B. Puasa Sunah
Merupakan puasa yang hukumnya sunnah atau tidak wajib. Seseorang yang menjalankan puasa sunnah akan mendapatkan pahala. Namun jika dia tidak menjalankannya, dia tidak akan mendapatkan dosa.
Macam-macam puasa sunnah:
1. Puasa Syawal
Syawal adalah nama bulan setelah bulan Ramadhan. Puasa ini dilakukan selama enam hari di bulan Syawal. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berurutan mulai dari hari kedua syawal ataupun tanpa berurutan.
Rasulullah bersabda: “ Keutamaan puasa ramadhan dengan puasa syawal yaitu seperti orang-orang yang merayakan selama setahun (HR. Muslim).
2. Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Setelah sholat Idul Adha, kita tidak melanjutkan puasa karena hukumnya menjadi haram.
3. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa sunnah yang disarankan bagi umat Islam yang sedang tidak berhaji.
Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah juga sebagai momentum untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Puasa arafah memiliki keistimewaan yaitu akan menghapuskan dosa-dosa kecil pada tahun lalu serta dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim).
4. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah. Istilah tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.
Baca Juga : Kapankah Batas Waktu Qadha Puasa Ramadhan?
5. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunnah senin kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya. Hari Senin adalah hari kelahiran beliau dan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an turun.
Pada hari Senin Kamis pula, amal perbuatan manusia diperiksa, sehingga beliau ingin diperiksa dalam keadaan berpuasa pada dua hari ini.
6. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As. Karena puasa Daud dilakukan hampir setiap hari, Rasulullah tidak menambah puasa sunnah lainnya.
7. Puasa ‘Asyura atau puasa Muharram
Dilakukan pada hari Asyura yakni tanggal 10 Muharram.