Mengelola Haid saat Haji dan Umrah Menggunakan Obat Penunda Haid

By. Miftahul Jannah - 08 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Bagi wanita Muslim yang telah merencanakan untuk menunaikan ibadah haji atau umrah akan mempertimbangkan dan memperhatikan jadwal menstruasi atau haid bulanan agar pelaksanaan ibadah haji tidak terganggu dengan adanya nyari haid yang dapat terjadi. Dalam situasi ini, penggunaan obat penunda haid dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin menghindari terganggunya ibadah karena haid. Namun, penggunaan obat semacam itu membutuhkan pemahaman yang baik tentang cara menggunakan dengan bijak. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang penggunaan obat penunda haid selama ibadah haji dan umrah.

 

Baca Juga : Mengenal Lebih Dalam tentang Bacaan Talbiyah

 

Mengapa Penting?

 

Ibadah haji dan umrah adalah momen yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Karena sifat sakral dan terbatasnya waktu untuk menjalankannya, wanita yang sedang haid mungkin merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Oleh karena itu, penggunaan obat penunda haid dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin menjalankan ibadah haji atau umrah tanpa terhalang oleh menstruasi. 

 

Ibrahim Al-Hafnawi menyebutkan permasalahan wanita mengonsumsi obat penunda haid pada saat melaksanakan ibadah haji dan umrah buku kumpulan fatwanya sebagai berikut:

وتناول هذه الحبوب لأجل الصوم ليس ممنوعا شرعا، لأنه لا يوجد دليل على المنع، اللهم إلا إذا ثبت أنه يلحق الضرر بالمرأة لقوله صلى الله عليه وسلم لا ضرر ولا ضرار. ففي هذه الحالة يحرم تناولها. لذلك فمن الأفضل عند إرادة تناولها مشاورة طبيب مختص، إلا إذا كانت معتادة عليها، ولا يلحقها ضرر بسببها. والله أعلم. 

 

Artinya, “Mengonsumsi pil (untuk menunda menstruasi) agar dapat memenuhi syarat puasa tidak dilarang menurut hukum syara’ (agama) karena memang tidak terdapat dalil yang melarang. Lain soal kalau konsumsi pil itu membahayakan kesehatannya, maka konsumsi itu jelas dilarang berdasarkan hadits Rasulullah SAW, ‘Tidak boleh ada mudharat dan memudharatkan’. Dalam kondisi mudharat seperti ini, menelan pil itu menjadi haram. Karena itu ada baiknya kalau ingin mengonsumsi pil (penunda menstruasi), perempuan itu berkonsultasi dengan ahli medis spesialis. Lain ceritanya kalau konsumsi pil itu sudah menjadi kebiasaannya saat (Ramadhan tiba) dan tidak membahayakan kesehatannya,” (Prof Dr Muhammad Ibrahim Al-Hafnawi, Fatawa Syar’iyyah Mua’shirah, Darul Hadits, Kairo, Halaman 280).
 

Cara Menggunakan Obat Penunda Haid dengan Bijak

 

1. Konsultasi dengan Dokter: Sebelum menggunakan obat penunda haid, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberikan informasi yang akurat tentang dosis yang tepat, potensi efek samping, dan apakah obat tersebut aman digunakan berdasarkan kondisi kesehatan individu.

 

Baca Juga : Makna Spiritual di Balik 7X Pelaksanaan Thawaf

 

2. Pilihlah Obat yang Tepat: Ada beberapa jenis obat penunda haid yang tersedia di pasaran yang dapat digunakan dengan anjuran penggunaan yang berbeda-beda.  Sebagai jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah maka pilihlah yang direkomendasikan oleh dokter dan telah terbukti efektif serta aman digunakan.

 

3. Gunakan Penggunaan Obat Sesuai dengan Anjuran yang Telah Dijelaskan: Obat penunda haid biasanya harus dimulai beberapa hari sebelum perkiraan tanggal menstruasi dan dikonsumsi dengan jam yang sama dan tidak berubah-ubah meskipun ada perbedaan waktu di Indonesia dan di Arab Saudi sekitar 4 (empat) jam. Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan yang diberikan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan obat.

 

4. Perhatikan Efek Samping: Penggunaan obat penunda haid dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti perubahan hormon dan gangguan siklus menstruasi. Jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan, segeralah untuk melakukan konsultasikan dengan dokter.

 

5. Jangan Gunakan sebagai Pengganti Konsultasi: Penggunaan obat penunda haid sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti dari konsultasi dengan dokter. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya serta alternatif lain yang mungkin tersedia.

 

6. Perhatikan Kesehatan: Selama penggunaan obat penunda haid, tetap perhatikan kondisi kesehatan fisik pada saat melaksanakan ibadah haji dan umrah. Jika tiba-tiba mengalami efek samping yang mengkhawatirkan, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter.

 

Baca Juga : 4 Kategori Istitha'ah yang Perlu Dipahami Jemaah Haji

 

Penggunaan obat penunda haid dapat menjadi solusi bagi wanita Muslim yang ingin menjalankan ibadah haji atau umrah tanpa terhalang oleh menstruasi. Namun, penggunaan obat tersebut harus dilakukan dengan bijak, dengan memperhatikan dosis yang tepat, efek samping yang mungkin terjadi, dan konsultasi dengan dokter. Dengan memahami cara menggunakan obat penunda haid dengan bijak, wanita Muslim dapat menjalankan ibadah haji dan umrah dengan lebih lancar dan tenang tanpa memikirkan haid dan merasakan nyeri haid.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp