Batemuritour.com- Bulan suci ini selalu memberikan suasana yang berbeda dan spesial bagi umat muslim di seluruh dunia. Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendapatkan pahala yang besar karena seluruh pahala yang didapatkan akan dilipatgandakan. Pada 10 hari terakhir Ramadan merupakan hari-hari yang paling dinanti umat muslim karena memilik banyak keutamaan.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari betapa pentingnya 10 hari terakhir Ramadan. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Setiap hari di bulan Ramadan memang merupakan hari yang sangat spesial bagi umat muslim, tetapi 10 hari terakhir Ramadan memiliki keutamaan yang lebih besar. Hal ini karena pada 10 hari terakhir Ramadhan terdapat malam Lailatulqadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga : https://www.batemuritour.com/detail/artikel/3556/5-ciri-dan-keutamaan-malam-lailatul-qadar
“Dari Aisyah r.a., Rasulullah saw. sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim)
Hadis tersebut menunjukkan betapa pentingnya semangat dalam beribadah pada 10 hari terakhir Ramadan. Isi hadis tersebut menceritakan bagaimana Nabi Muhammad SAW., memanfaatkan waktu tersebut dengan meningkatkan kualitas dalam beribadah.
Apabila ditelusuri lebih dalam lagi, ada beberapa faktor yang menyebabkan kesungguhan Nabi Muhammad saw. dalam beribadah selama 10 hari terakhir Ramadan, antara lain:
10 hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh dengan berkah.
10 malam terakhir merupakan malam-malam yang sangat dicintai oleh Nabi Muhammad SAW.
Terdapat kerinduan dalam menanti keindahan Lailatulqadar atau malam kemuliaan yang keutamaannya jauh melebihi beribadah selama 1000 bulan.
Nabi Muhammad SAW. memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan persiapan Hari Raya Idul Fitri sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” dalam hadis yang disampaikan sebelumnya menunjukkan anjuran untuk tidak kendur dalam beribadah di beberapa hari terakhir Ramadan. Berikut ini adalah beberapa tip untuk memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan.
Baca Juga : Amalan di Bulan Ramadhan yang Wajib Dilaksanakan
Salat malam merupakan salah satu ibadah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW. pada bulan Ramadan. Namun, di 10 hari terakhir Ramadan, disarankan untuk memperpanjang salat malam dengan melakukan qiyamul lail serta salat tahajud.
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terlebih lagi pada bulan Ramadan dan 10 hari terakhir Ramadan. Sedekah merupakan “pelengkap” dari puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang dilakukan selama bulan Ramadan. Sebagaimana firman Allah SWT.,
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Di 10 hari terakhir Ramadan, kita disarankan untuk memperbanyak sedekah, baik itu dengan memberikan harta maupun bantuan kepada orang yang membutuhkan. Dengan melakukan sedekah, kita juga dapat membersihkan hati dan menghidupkan kebiasaan saling tolong-menolong antar sesama.
Iktikaf merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid dan melaksanakan berbagai aktivitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, salat sunah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan ibadah lainnya. Di 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW. juga sering melakukan iktikaf. Sebagaimana yang dituturkan oleh Abdullah bin Umar r.a., “Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Tilawah Al-Qur’an atau membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang paling dianjurkan dalam Islam. Di 10 hari terakhir Ramadan, kita disarankan untuk memperbanyak tilawah Al-Qur’an, karena Ramadan sendiri adalah bulan turunnya Al-Qur’an, seperti yang tertera di dalam QS Al-Baqarah:185,
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil.”
Baca Juga : Keutamaan Shalat Tarawih Malam 1-30 dalam Kitab Durratun Nasihin
Adapun hadis tentang pentingnya tilawah Al-Qur’an di bulan Ramadan terdapat pada hadis Ibnu Abbas:
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan. Beliau sangat dermawan tatkala di bulan ramadhan, yakni tatkla Jibril menemuinya. Dahulu malaikat Jibril menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di setiap malam dari bulan ramadhan dan mengajarkan al-Quran kepada Nabi. Sungguh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam lebih dermawan dengan kebaikan dibandingkan angin yang berhembus.”
Kebanyakan muslim sendiri memang sering menantang dirinya untuk menyelesaikan membaca penuh Al-Qur’an selama 30 hari di bulan Ramadan. Untuk membantu memaksimalkan tantangan tersebut, disarankan untuk lebih memperbanyak bacaan pada 10 hari terakhir Ramadan.