Batemuritour.com- Kisah Kiai Ahmad Siradj atau yang kerab disapa dengan Mbah Sirodj seorang waliyullah. Ulama tersebut memiliki cerita menarik mengenai ibadah haji yaitu karomahnya yang sering terlihat di tanah suci meskipun beliau belum pernah menunaikan ibadah haji.
Baca Juga : Kisah Malaikat Menggantikan Abdullah bin Mubarak untuk Berhaji
Kiai tersebut berasal dari Solo dengan perawakan berpenampilan khas jawa seperti memakai baju putih, menggunakan, dan memakai sebuah blangkon dikepalanya. Dengan karomah yang dimilikinya, banyak orang yang telah pergi ke tanah suci menceritakan bahwa mereka bertemu dengan Mbah Sirodj yang juga sedang menunaikan ibadah haji.
Salah satunya, KH Bulqin Zuhdi, salah satu murid pertama Kiai Ahmad Sirodj yang menceritakan bahwa pada tahun 1937 dirinya menunaikan ibadah haji naik kapal laut bersama 1.960 orang jamaah haji lainnya. Setelah menghabiskan makan siang, Kiai Bulqin berkata dalam hatinya, bila sampai di Makkah nanti pada hari Jumat di waktu subuh, ia akan mencari Mbah Sirodj. Sebab, sering didengarnya jika beliau sering melaksanakan shalat Subuh di Makkah pada hari Jumat.
Baca Juga : “Uwais Al Qarni Berhaji” Kisah Pemuda Istimewa di Mata Rasulullah
Sesaat kemudian, tiba-tiba murid tersebut didatangi oleh Kiai Ahmad Siradj dan akhirnya mereka berbincang-bincang. Ditanyakan antara lain, siapakah syekh di tanah suci nanti. Namun setelah berbincang, Kiai Ahmad Siradj tidak dilihatnya lagi keberadaannya dan membuat murid tersebut merasa keheranan.
Ketika sudah sampai di Makkah, Kiai Bulqin yang akan melaksanakan ibadah shalat Subuh masih berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan gurunya juga sedang menunaikan shalat subuh di Makkah bersama dengan dirinya. Dalam hatinya mengatakan bahwa mungkinkah Kiai Ahmad Sirodj juga datang seperti kisah yang pernah didengarnya. Namun, sewaktu berada di dekat Hajar Aswad, tiba-tiba ia melihat Mbah Sirodj sedang melakukan thawaf mengelilingi Ka'bah dengan memakai pakaian warna putih, menggunakan sarung, dan tidak lupa beliau menggenakan blangkon. Diikutinya putaran demi putaran karena merasa yakin jika itu adalah Mbah Sirodj yang ia cari-cari. Pada putaran ke tujuh yang merupakan putaran terakhir, Kiai Bulqin hendak menyalami Kiai Siroj namun Kiai Sirodj sudah tidak terlihat dari pandangannya lagi. Meski menyesal tidak dapat bersalaman dengan Mbah Sirodj. Kini Kiai Bulqin telah yakin bahwa gurunya memiliki karamah hingga dapat pergi ke Mekkah dalam sekejap.
Baca Juga : Kisah Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi Tentang Pelaksanaan Haji Berulang Kali