Batemuritour.com- Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk tata cara beristinja’ atau membersihkan diri setelah buang air. Istinja’ merupakan bagian penting dari tata cara sebelum beribadah, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 222: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Baca Juga: Niat Tayamum dan Tata Cara Sesuai Sunnah
Istinja’ adalah usaha membersihkan kotoran yang keluar dari qubul (saluran kemih) dan dubur (anus). Dalam Islam, ada tiga metode yang dapat digunakan untuk beristinja’:
Menggunakan Batu, Tisu, Kayu, atau Benda Sejenisnya: Ketika seseorang tidak menemukan air, seperti dalam situasi tertentu di mana air tidak tersedia, maka dapat menggunakan batu, tisu, kayu, atau benda lainnya sebagai pengganti air untuk membersihkan diri. Dianjurkan untuk menggunakan minimal 3 batu atau 3 permukaan batu yang tidak terlalu kasar atau terlalu halus agar bau tersebut dapat mengangkat kotoran. Dan larangan untuk menggunakan benda yang terhormat seperti benda yang tertulis nama nabi, tulang, makanan dan lainnya
Menggunakan Air: mengaliri air ke bagian dubur dan qubul sampai bersih
Menggunakan Tisu Lalu Dibersihkan dengan Air: Alternatif yang dianjurkan adalah menggunakan tisu untuk membersihkan area yang kotor kemudian dilanjutkan dengan membersihkannya menggunakan air. sehingga kotoran benar-benar terangkat dan bagian dubur dan qubul bersih.
Baca Juga: Menjaga Kebersihan Tubuh dan Lingkungan: Perspektif Islam dalam Pencegahan Penyakit
Praktik beristinja’ ini merupakan bagian dari upaya menjaga kebersihan diri serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersihan dalam ajaran Islam. Dengan memperhatikan tata cara beristinja’ yang benar sesuai dengan ajaran agama, umat Islam dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih bersih, sehat, dan beribadah dalam keadaan suci.
Baca Juga: Bersuci Menurut Imam al-Ghazali, Perhatikan 4 Hal Ini !