Menelisik Sejarah Umat Islam di Saqifah Bani Saidah

By. Ibnu Fikri Ghozali - 19 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Taman seluas dua kali lapangan futsal itu menjadi saksi bisu dari sejarah panjang yang terjadi di tempat yang kini kita kenal dengan nama Saqifah Bani Saidah. Terletak hanya 300 meter dari pintu King Saud Masjid Nabawi, Madinah, taman ini adalah perwujudan fisik dari sebuah masa lalu yang kini menjadi bagian dari warisan penting umat Islam.

 

Baca juga: Ihlal Pada Ibadah Haji dan Umrah

 

Pagar besi setinggi 2,5 meter yang mengelilingi taman ini memberikan kesan teguh dan kokoh, seolah mencerminkan keberadaan sejarah yang berdiri di baliknya. Dicat dengan warna hitam dan putih, pagar tersebut memberikan kesan yang kontras namun menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

 

Melangkah lebih jauh ke dalam taman ini, kita akan menemukan berbagai macam tanaman yang menghiasi area tersebut. Namun, pohon kurma yang menjulang tinggi lebih mendominasi, memperkuat kenangan akan peristiwa penting yang terjadi di tempat ini setelah wafatnya Rasulullah SAW.

 

Di tempat yang dulunya menjadi tempat berkumpulnya suku Khazraj, kabilah Bani Saidah, pada tahun 11 Hijriah, terdapat bangunan beratap yang dikenal sebagai Saqifah Bani Saidah atau as-Saqifah. Bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai tempat rapat dan musyawarah, menjadi saksi bisu dari momen-momen penting dalam sejarah Islam.

 

Baca juga: Kisah Ali bin Al Muwaffaq yang Amalannya Mengalahkan 600.000 Jemaah Haji

 

Pada saat itu, para sahabat Anshar berkumpul di Saqifah dengan tujuan awalnya hanya memilih pemimpin Kota Madinah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Namun, dengan kehadiran beberapa sahabat Muhajirin, obrolan tersebut berubah arah menjadi diskusi tentang siapa yang akan memimpin umat Islam secara keseluruhan.

 

Kisah pemilihan Abu Bakar sebagai Khalifah, yang kemudian disepakati secara mayoritas oleh para sahabat yang hadir, menjadi peristiwa monumental yang terjadi di Saqifah. Meskipun ada perdebatan dan perbedaan pandangan, akhirnya keputusan tersebut diambil untuk kebaikan umat Islam secara keseluruhan.

 

Seiring berjalannya waktu, Saqifah Bani Saidah telah mengalami transformasi menjadi taman berpagar yang lebih modern. Namun, warisan sejarah yang terkandung di dalamnya tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Madinah sebagai kota yang dipenuhi dengan nilai-nilai keislaman yang kaya.

 

Baca juga: Kisah Kiai Ahmad Siradj yang Belum Pernah Naik Haji Tapi Sering Terlihat di Tanah Suci

 

Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa Saqifah Bani Saidah memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya musyawarah dan kesepakatan dalam memilih pemimpin serta pentingnya sikap rendah hati dan kesadaran akan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi. Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama para calon pemimpin, untuk senantiasa mengedepankan kepentingan umat dalam setiap langkah dan keputusan yang kita ambil.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp