Sejarah Masjid Qiblatain, Punya Dua Arah Kiblat?

By. Dewi Savitri - 06 Apr 2023

Bagikan:
img

Batemuri.com- Hai Sobat Batemuri!! Masjid Qiblatain adalah salah satu lokasi ziarah umat muslim di Madinah. Masjid Qiblatain terletak di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah Quba, Madinah. Masjid ini dikenal dengan masjid dua arah kiblat. Dahulu, masjid ini Bernama Masjid Bani Salamah karena masjid ini dibangun diatas bekas rumah Bani Salamah.

 

Baca Juga: Mengenal Masjid Quba, Masjid Bersejarah Umat Islam

 

Masjid Qiblatain menjadi saksi berpindahnya kiblat umat muslim yang awalnya mengarah ke Masjidil Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram, Makkah. Perpindahan arah kiblat ini termaktub dalam Qur’an surat Al-Baqarah ayat 144:

 

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

 

Artinya: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

 

Dikutip dari Kompas.com, saat ayat tersebut turun, Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat Dzuhur pada rakat kedua dan masih menghadap Masjidil Aqsa. Setelahnya, Rasulullah SAW langsung berpaling 180 derajat kearah Masjidil Haram dan melanjutkan dua rakat akhir shalat Dzuhur.

 

Baca Juga: Mengenal Sejarah Miqat Ji'ranah, Lokasi Miqat di Kota Makkah

 

Sejarah Majid Qiblatain

 

Masjid Qiblatain dibangun dua tahun setelah Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah. Bahan awal yang digunakan untuk membuat masjid ini adalah batu bata lumpur, pelepah, dan batang kurma. Awalnya, masji ini diberi nama Masjid Bani Salamah karena masjid ini dibuat diatas bekas rumah Bani Salamah.

 

Hingga saat ini, Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Perluasan pertama terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz di era Dinasti Umayyah pada tahun 706 Masehi. Renovasi dan perluasan pertama ini bertahan selama 800 tahun hingga dilakukan renovasi kedua oleh Shaheen Al-Jamali pada 1488. Kemudian, pada awal 1930-an, dilakukan kembali renovasi lebih lanjut sesuai dengan perintah Raja Abdul Aziz. Renovasi ini meliputi pembangunan menara, dinding sekeliling masjid, serta perluasan masjid menjadi 425 m2.

 

Saat ini, bangunan Masjid Qiblatain memiliki dua arah mihrab yang menonjol yang umumnya digunakan oleh Imam shalat (arah Makkah dan Palestina). Setelah direnovasi oleh pemerintah Arab Saudi, mihrab hanya difokuskan ke satu arah yaitu arah Ka’bah dan meminimalisir mihrab yang menhadap ke Yerusalem, Palestina.

 

Ruang mihrab mengadopsi geometri orthogonal kaku dan simetri yang ditekankan dengan menara kembar dan kubah kembar. Kubah utama yang menunjukkan arah kiblat yang benar dan kubah kedua adalah palsu yang dijadikan sebagai pengingat saja. Terdapat garis kecil yang menunjukkan transisi perpindahan arah. Dibawahnya terdapat replika mihrab tua yang menyerupai ruang bawah kubah batu di Yerusalem, bernuansa tradisional.

 

Baca Juga: Mengenal Masjid Nabawi di Madinah, Ini Dia Keistimewaannya

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp