Batemuritour.com- Ibadah haji adalah salah satu kewajiban yang amat suci bagi umat Muslim. Sebelum memasuki perjalanan spiritual ini, seorang jemaah haji harus mempersiapkan diri dengan matang, baik secara fisik maupun mental. Persiapan ini tidak hanya mencakup aspek praktis dalam perjalanan, tetapi juga aspek moral dan spiritual yang penting dalam Islam. Berikut adalah beberapa upaya yang harus dilakukan oleh jemaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji:
Baca Juga : Sikap-sikap yang Harus Dipahami oleh Jemaah Haji Sebelum Melaksanakan Ibadah Haji
1. Berupaya mencari bekal yang halal dan bersih dari syuhbat
Sebagai langkah awal, jemaah haji harus memastikan bahwa segala bekal yang akan dibawa selama perjalanan adalah rezeki yang halal dan bersih dari segala bentuk syubhat. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal serta menjauhi segala yang meragukan.
2. Berupaya menyelesaikan Utang-Piutang dan Memulangkan Barang Pinjaman
Sebelum berangkat ke tanah suci, jemaah haji harus menyelesaikan segala hutang-piutang yang sudah jatuh tempo dan mengembalikan barang pinjaman atau titipan kepada pemiliknya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan etika yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim.
3. Berupaya untuk bersilahturahmi dan berpamitan
Sebagai upaya mempersiapkan hati dan jiwa untuk ibadah haji, jemaah haji harus berusaha mempererat silaturahmi dengan keluarga, sanak saudara, teman, dan tetangga. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk saling memaafkan dan memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah terjadi di antara mereka. Hal ini merupakan bagian dari pembinaan hubungan sosial yang harmonis dan mencerminkan nilai-nilai Islam yang mulia.
4. Menulis Wasiat atau keinginan yang perlu dilanjutkan (jika perlu)
Baca Juga : Aktivitas Penting Bagi Jemaah Haji Setelah Kembali ke Rumah
Sebagai langkah antisipasi, jemaah haji juga disarankan untuk menulis wasiat jika diperlukan, terutama terkait dengan harta atau cita-cita yang ingin dilanjutkan oleh keluarga jika ajal menjemput saat mereka sedang melaksanakan ibadah haji. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kepentingan keluarga tetap terjaga dengan baik.
5. Berupaya menyediakan nafkah yang cukup untuk keluarga yang ditinggal
Sebelum berangkat, jemaah haji harus memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan memiliki nafkah yang cukup selama mereka menjalani ibadah haji. Hal ini mencakup kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya. Kesiapan ini akan memberikan kedamaian pikiran bagi jemaah haji selama perjalanan mereka.
6. Berupaya memohon do’a restu dari orang tua dan guru
Terakhir, sebelum berangkat, jemaah haji disarankan untuk memohon keridhaan dan restu dari orang tua dan guru jika masih ada. Do'a restu dari orang tua dan guru memiliki makna yang sangat dalam dalam Islam, dan hal ini dapat menjadi sumber kekuatan dan keberkahan dalam menjalani ibadah haji.
Baca Juga : Kriteria Mampu Pada Pelaksanaan Ibadah Haji
Dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh dan memenuhi segala persyaratan tersebut, jemaah haji dapat memastikan bahwa mereka siap secara fisik, mental, dan spiritual untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Semoga Allah SWT memberkahi setiap langkah mereka dalam menjalani perjalanan yang suci ini. Aamiin.