Apakah Jemaah Haji Melaksanakan Puasa Arafah Saat Sedang berada di Padang Arafah?

By. Miftahul Jannah - 26 Mar 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah terbaik dalam Islam, yang disyariatkan  agar mendapat keberkahan di hari Arafah. Puasa Arafah dapat dilakukan selama sehari, namun boleh juga menambah satu hari lagi pada hari sebelumnya, yakni 9 Zulhijah yang dikenal sebagai hari Tarwiyah
 

Baca Juga : Kenali Makna Haji, Syarat dan Rukunnya

 

Rasulullah bersabda mengenai pelaksanaan puasa arafah yang memiliki keutamaan istimewa, dimana pelaksananya akan mendapatkan pengampunan dosa selama setahun lalu dan setahun yang akan datang

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
 

Puasa Arafah memiliki keutamaan besar, seperti yang disampaikan dalam hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang. Namun, apakah jemaah haji juga melaksanakan puasa Arafah saat sedang berada di Arafah?

 

Meskipun puasa Arafah disunnahkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji, jemaah haji yang berada di Arafah tidak disyariatkan untuk melaksanakannya. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis yang diterangkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa Arafah bagi jemaah haji yang sedang berada di Arafah.

 

عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ


Dari Ikrimah, ia mengatakan: “aku masuk ke rumah Abu Hurairah lalu bertanya tentang puasa hari Arafah bagi (jamaah haji yang sedang) di Arafah.” Lalu Abu Hurairah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa hari Arafah di Arafah.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad

 

Baca Juga : Dalil Haji dan Waktu Pelaksanaannya

 

Larangan tersebut menunjukkan bahwa puasa Arafah tidak dianjurkan bagi jemaah haji yang sedang berada di tempat tersebut. Pada pelaksanaannya, puasa arafah tidak dianjurkan untuk jemaah haji dengan alasan sebagai berikut: 

 

1. Tidak Membebani Jamaah Haji

 

Larangan ini mungkin diberlakukan untuk mencegah beban tambahan bagi jemaah haji yang sudah melakukan ibadah yang melelahkan seperti wukuf di Arafah. Dengan tidak disyariatkannya puasa Arafah, jemaah haji dapat fokus sepenuhnya pada ibadah wukufnya tanpa harus membagi tenaganya untuk melaksanakan puasa pada saat melaksanakan ibadah haji.

 

2. Kesehatan dan Kondisi Tubuh

 

Cuaca, kondisi, dan iklim yang ada di Arafah pada musim panas bisa sangat melelahkan dan menguras tenaga para jemaah. Dengan tidak melaksanakan puasa, jemaah haji dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh mereka, yang penting untuk menyelesaikan ibadah haji dengan baik.

 

Baca Juga : Hikmah dan Makna Mendalam dari Pelaksanaan Ibadah Haji

 

Meskipun puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar dalam Islam, jemaah haji yang sedang berada di Arafah tidak disyariatkan untuk melaksanakannya. Hal ini berdasarkan larangan yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Larangan ini memiliki hikmah di baliknya, seperti tidak membebani jemaah haji dan menjaga kesehatan serta kebugaran tubuh mereka. Dengan demikian, jemaah haji dapat fokus sepenuhnya pada ibadah wukuf mereka tanpa harus memikirkan puasa Arafah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp