Batemuritour.com- Ibadah Haji sebagai salah satu rukun Islam yang penting bagi umat islam, tidak hanya sekadar perjalanan fisik menuju Ka'bah di Mekah. Lebih dari itu, haji adalah sebuah ibadah yang memiliki makna mendalam, di mana setiap langkah yang diambil oleh seorang jamaah menjadi sarana untuk meraih ridha Allah SWT. Berdasarkan Al-Quran, mari kita simak lima tujuan utama haji yang akan menjadikan ibadah ini lebih bermakna dan berkah.
Baca Juga : Hindari 4 Larangan Haji Agar Menjadi Haji Yang Mabrur
1. Sarana Komunikasi dengan Sang Khaliq
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Artinya : "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."
Menurut Q.S. Ali 'Imran ayat 96, haji adalah sebuah perintah yang disyariatkan untuk menyambung komunikasi antara hamba dengan Sang Khalik. Dengan mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan, para jamaah menjalani ibadah ini sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen suci yang memungkinkan mereka untuk merasakan kehadiran-Nya yang dekat dan merenungi hubungan batin yang mendalam.
2. Pengingat Allah melalui Dzikir
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya : "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
Q.S. Ali 'Imran ayat 97 juga mengingatkan bahwa haji adalah waktu yang tepat untuk terus mengingat Allah SWT. Dzikir, atau pengingat Allah, merupakan aspek penting dalam setiap ibadah. Dalam keadaan suci dan khusyuk, para jamaah memperbanyak zikir sebagai wujud kepatuhan dan penghormatan kepada Sang Pencipta.
3. Membangun Ketaqwaan Hati
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
Baca Juga : Calon Jama'ah Haji Wajib Tau 6 Rukun Ini !
Q.S. Al-Baqarah ayat 189 menegaskan bahwa haji bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memperkuat ketaqwaan dalam hati. Dengan mematuhi segala ketentuan dan tata cara yang telah ditetapkan, para jamaah berusaha untuk mencapai tingkat ketaqwaan yang lebih tinggi, sehingga setiap langkah yang mereka ambil menjadi ibadah yang lebih berarti.
4. Mempererat Persatuan Umat Muslim
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Artinya : "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,"
Salah satu tujuan utama haji adalah untuk mempererat persatuan umat Muslim dari seluruh dunia. Dalam Q.S. Al-Hajj ayat 27, Allah SWT menyerukan agar umat manusia berkumpul untuk melaksanakan ibadah haji. Ini adalah momen langka di mana umat Islam dari berbagai negara dan latar belakang budaya berkumpul dalam satu tempat, menunjukkan persatuan dan solidaritas mereka dalam memperkuat hubungan keislaman yang universal.
5. Memperoleh Ridha Allah di Dunia dan Akhirat
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya : "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."
Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 158, Allah SWT menjanjikan keberkahan bagi mereka yang menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan ketundukan. Setiap upaya yang dilakukan oleh para jamaah dalam menjalani ibadah haji akan dihargai oleh Allah SWT, baik dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Dengan ikhlas dan penuh kerelaan hati, mereka berharap untuk memperoleh ridha Allah SWT yang akan menjadi sumber keberkahan dalam hidup mereka.
Baca Juga : Pahami 7 Syarat Ini, Supaya Hajimu Lancar
Dengan memahami lima tujuan utama haji menurut Al-Quran dan hadis ini, diharapkan setiap langkah yang diambil oleh para jamaah akan menjadi lebih bermakna dan berkah. Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengantarkan manusia menuju keridhaan Allah SWT.