Batemuritour.com- Sholat berjamaah di masjid merupakan sunah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim. Tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara umat Islam. Namun, dalam sebuah kisah yang tercatat dalam buku "115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW" karya Fuad Abdurahman, kita dapat melihat bahwa terlambat datang ke masjid pun dapat mendatangkan kebaikan.
Baca juga: Sambut Malam Lailatul Qodar dengan Amalan-Amalan Ini
Suatu hari, ketika Rasulullah SAW beserta para sahabat sedang menunaikan salat berjamaah di masjid, tiba-tiba seorang pemuda berjalan cepat memasuki masjid. Napasnya masih tersengal-sengal, menandakan bahwa ia hampir berlari agar tidak ketinggalan salat berjamaah.
Sambil bergabung dalam barisan sholat, pemuda tersebut mengucapkan, "Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih" (Segala puji bagi Allah dengan puji tak terhingga, yang baik, dan penuh berkah).
Setelah selesai salat, Rasulullah SAW menghadap kepada jamaah dan bertanya, "Siapakah orang yang tadi mengucapkan sesuatu saat aku salat?"
Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan Rasulullah SAW. Kemudian, beliau bertanya lagi, "Manakah orang yang mengucapkan sesuatu ketika aku sholat tadi? Sesungguhnya ia tidak mengucapkan kata-kata yang buruk."
Pemuda yang terlambat datang ke masjid dengan napas tersengal-sengal menyadari bahwa Rasulullah SAW sedang mencarinya. Dengan suara lirih, ia menjawab, "Aku, wahai Rasulullah."
"Aku datang ke masjid nyaris berlari. Akibatnya, napasku tersengal-sengal dan kemudian kuucapkan kata-kata tadi," jelasnya dengan malu.
Mendengar penjelasan pemuda tersebut, Rasulullah SAW menyampaikan kabar baik dengan wajah berbinar. Beliau bersabda, "Sungguh, aku melihat dua belas malaikat berebut untuk menyampaikan kata-kata itu kepada Allah SWT."
Ternyata, ucapan sang pemuda tersebut dicatatkan sebagai amalan kebaikan di hadapan Allah SWT.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa meskipun terlambat datang ke masjid, niat yang tulus dan amalan yang baik tetap akan mendapatkan penghargaan di sisi Allah SWT. Dalam agama Islam, yang diperhatikan bukanlah seberapa awal kita datang, tetapi seberapa ikhlas dan sungguh-sungguh kita dalam beribadah kepada-Nya.
Baca juga: Badal Haji untuk Siapa ?
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa berusaha melakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas, tanpa memperhatikan waktu dan situasi.