Batemuritour.com- Thawaf sebagai salah satu ibadah utama dalam Islam yang dilakukan di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram, memiliki aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para jamaah agar ibadah tersebut sah dan diterima di sisi Allah SWT. Berikut adalah sembilan syarat penting yang harus dipenuhi saat melakukan thawaf:
Baca Juga : 5 Cara Istiqamah Pasca Ibadah Haji Dan Umrah Agar Ibadah Yang Dilakukan Tidak Sia-sia
1. Suci dari Najis dan Hadas
Sebelum melakukan thawaf, penting untuk memastikan diri dalam keadaan suci dari najis dan hadas (baik kecil maupun besar). Badan, pakaian, dan tempat yang dilalui selama thawaf juga harus bersih dari najis. Jika di tengah thawaf terjadi hadats atau terkena najis, maka jamaah harus segera bersuci dan membersihkan najis tersebut sebelum melanjutkan putaran thawaf. Lebih baik lagi jika jamaah mengulangi thawaf dari awal setelah bersuci.
2. Menutup Aurat
Saat melakukan thawaf, penting bagi jamaah untuk menutup auratnya. Jika aurat terbuka di tengah putaran thawaf, jamaah wajib segera menutupnya dan melanjutkan thawaf dari titik saat auratnya terbuka. Namun, bagi orang yang tidak mampu menutup aurat, diperbolehkan untuk thawaf dengan aurat terbuka tanpa wajib mengulangi thawaf.
3. Memulai Thawaf dari Hajar Aswad
Setiap putaran thawaf dihitung mulai dari Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi awal dan akhir thawaf. Thawaf tidak dianggap sah jika dimulai sebelum mencapai Hajar Aswad. Jamaah harus memastikan bahwa putaran thawaf mereka dimulai dan diakhiri di dekat Hajar Aswad.
4. Menyejajarkan Pundak Kiri dengan Hajar Aswad
Saat memulai dan mengakhiri putaran thawaf, jamaah harus menyejajarkan pundak kiri mereka dengan posisi Hajar Aswad. Tidak diperkenankan bagi pundak kiri untuk lebih maju dari Hajar Aswad pada saat memulai putaran thawaf. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh bagian Ka'bah tertutup dalam setiap putaran thawaf.
5. Menjadikan Ka'bah di Sebelah Kiri
Selama melakukan thawaf, jamaah harus memastikan bahwa Ka'bah berada di sebelah kiri mereka. Jika posisi Ka'bah tidak sesuai, jamaah wajib segera menyesuaikan posisi mereka agar Ka'bah berada di sebelah kiri.
6. Berada di Luar Bangunan Ka'bah dan Hijir Isma'il
Seluruh anggota badan dan pakaian jamaah harus berada di luar bangunan Ka'bah dan Hijir Isma'il selama melakukan thawaf. Jika terjadi anggota badan atau pakaian masuk ke dalam kawasan tersebut, putaran thawaf tidak dihitung dan jamaah wajib segera memperbaiki posisinya.
7. Melakukan Thawaf Sebanyak Tujuh Kali Putaran
Thawaf harus dilakukan sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah. Jamaah harus yakin dan pastikan telah melakukan tujuh putaran thawaf. Jika ragu-ragu, disarankan untuk mengambil bilangan yang paling sedikit dan menambah jumlah putaran thawafnya.
8. Tidak Bertujuan Selain Thawaf
Selama melakukan thawaf, jamaah tidak boleh memiliki tujuan lain yang mengalihkan perhatian dari ibadah thawaf. Tidak diperkenankan untuk berjalan cepat atau menghindari hal lain selama thawaf, kecuali fokus pada ibadah tersebut.
9. Berada di Dalam Masjidil Haram
Posisi jamaah yang melakukan thawaf harus tetap berada di dalam bagian Masjidil Haram. Meskipun terdapat perluasan masjid, thawaf tetap sah dilakukan di dalamnya selama masih termasuk dalam wilayah Masjidil Haram.
Baca Juga : Ikutilah Manasik Haji agar Ibadah Haji menjadi Lebih Sempurna
Dengan memahami dan mematuhi kesembilan syarat ini, diharapkan ibadah thawaf yang dilakukan oleh para jamaah di Masjidil Haram menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah-ibadah kita. Aamiin.