Batemuritour.com- Melontar jumroh adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Saat melaksanakan ibadah ini, terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi yang perlu dihindari agar ibadah haji menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah tujuh kesalahan umum yang perlu dihindari saat melempar jumroh:
Baca Juga : Kesalahan Mabit di Muzdalifah yang dapat Menggugurkan Kesempurnaan Ibadah Haji
1. Saling Berdesak-desakan
Kesalahan yang sering terjadi adalah saling berdesak-desakan saat melempar jumroh. Padahal, saat ini sudah ada kemudahan dengan adanya pembagian waktu pelaksanaan lontar jumrah bagi jemaah. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau insiden yang tidak diinginkan selama pelaksanaan ritual.
2. Melempar Jumroh Sekaligus dengan Tujuh Batu
Sebagian orang melempar jumroh sekaligus dengan tujuh batu, padahal yang benar adalah melempar jumroh sebanyak tujuh kali, setiap kali melempar disertai dengan membaca takbir "Allahu akbar". Mengikuti tata cara yang benar adalah penting untuk menjaga kesahihan ibadah haji.
3. Salah Pemahaman tentang Makna Melempar Jumroh
Beberapa jamaah haji memiliki pemahaman yang salah bahwa melempar jumroh adalah untuk "melempar setan", sehingga mereka menggunakan batu besar atau bahkan sendal saat melaksanakan ritual ini. Padahal, tujuan dari melempar jumroh adalah untuk menegakkan dzikir kepada Allah SWT, bukan untuk melukai atau menghancurkan sesuatu.
4. Mewakilkan Melempar Jumroh pada Orang Lain
Baca Juga : 6 Penyebab Ibadah Tidak Sah Karena Kesalahan Wukuf di Arafah
Mewakilkan melempar jumroh pada orang lain karena khawatir atau merasa berat untuk berdesak-desakan adalah kesalahan. Melempar jumroh harus dilakukan sendiri kecuali jika dalam keadaan tidak mampu seperti sakit.
5. Melempar Jumrah di Tengah Malam atau Dijamak untuk Dua Hari
Beberapa jamaah haji, termasuk dari Indonesia, melakukan melempar jumrah di tengah malam pada hari-hari tasyrik bahkan dijamak untuk dua hari sekaligus. Hal ini bertentangan dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam ibadah haji.
6. Memulai Melempar Jumroh dengan Urutan yang Salah
Pada hari tasyrik, ada yang memulai melempar jumroh dari jumroh Aqobah, lalu Wustho, kemudian Ula. Padahal seharusnya dimulai dari jumroh Ula, kemudian Wustho, dan terakhir Aqobah.
7. Lemparan Jumroh Tidak Mengarah atau Tidak Jatuh ke Tempat Jumroh
Lemparan jumroh yang tidak mengarah atau tidak jatuh ke jumroh adalah kesalahan yang harus diulang agar ibadah menjadi sah. Mengarahkan lemparan dengan tepat adalah bagian penting dari pelaksanaan melempar jumroh.
Baca Juga : Berikut Adalah Kesalahan-Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pada Pelaksanaan Sa’i
Melempar jumroh adalah ritual penting dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan dan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan yang telah disebutkan di atas, diharapkan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji yang benar.