Batemuritour.com- Ketika melaksanakan thawaf di sekitar Ka'bah, terdapat satu sunnah yang sering kali tidak banyak diperhatikan, yaitu raml. Raml adalah kebiasaan berjalan cepat pada tiga putaran pertama saat thawaf. Meskipun mungkin terlihat sebagai hal kecil, namun raml memiliki makna dan keutamaan tersendiri yang patut dipahami oleh para jemaah umrah dan haji. berikut merupakan anjuran melaksanakan raml pada pelaksanaan thawaf sesuai anjuran Rasulullah SAW
Baca Juga : Inilah Langkah-langkah Menggunakan Jasa Kursi Roda Sebagai Solusi Kemudahan Beribadah Jemaah Resti
1. Menghormati Tempat Suci
Raml merupakan bagian dari thawaf qudum, thawaf yang dijalankan oleh jemaah yang datang dari luar Mekah sebagai tanda penghormatan kepada Ka'bah. Rasulullah SAW sendiri pernah melakukan raml dalam thawaf qudum, menunjukkan betapa pentingnya Tindakan sunnah ini dalam menghargai panggilan suci.
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Sunnah raml merupakan ajaran yang dilakukan langsung oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW berjalan cepat pada tiga putaran pertama thawaf, menegaskan bahwa raml adalah bagian dari ibadah thawaf yang diisyaratkan.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص لَمَّا قَدِمَ مَكَّةَ اَتَى اْلحَجَرَ فَاسْتَلَمَهُ. ثُمَّ مَشَى عَلَى يَمِينِهِ. فَرَمَلَ ثَلاَثاً وَ مَشَى اَرْبَعاً مسلم
Dari Jabir bin ‘Abdullah RA bawasanya Rasulullah SAW ketika tiba di Makkah beliau lalu datang ke tempat Hajar Aswad, lalu beliau menjamahnya, kemudian beliau berjalan di sebelah kanannya, beliau berjalan cepat tiga putaran dan berjalan biasa empat putaran. [HR. Muslim].
Baca Juga : Ini Dia Resiko yang Harus Dihadapi Jemaah Ketika Terburu-buru dalam Mengerjakan Ibadah Umrah
3. Penanda Tahap Thawaf
Raml juga menjadi penanda tahap awal thawaf yang dijalankan oleh jemaah. Dengan melakukan raml, jemaah secara simbolis menandakan bahwa mereka telah memasuki fase awal ibadah thawaf dengan penuh semangat dan kesungguhan. Raml dapat menjadi penanda jika jemaah masih memasukki putaran pertama hingga putaran ketiga, karena jika sudah masuk ke putaran keempat jemaah akan melaksanakan thawaf seperti biasanya
4. Tidak Disunnahkan pada Thawaf Wada’
Meskipun raml memiliki keutamaan, penting untuk diketahui bahwa raml tidak disunnahkan pada thawaf wada’, yaitu thawaf yang dilakukan untuk perpisahan jemaah dengan Kota Madinah. Ini menunjukkan bahwa raml memiliki konteks tertentu yang perlu dipahami dengan baik.
5. Berjalan dengan Sifat Raml
Jika kondisi memungkinkan, disarankan untuk melakukan raml dengan sebaik mungkin. Namun, jika dalam situasi dan kondisi yang padat atau kondisi fisik tidak memungkinkan, cukuplah berjalan dengan sifat raml, yaitu dengan semangat dan kekhusyukan.
Baca Juga : 7 Kesalahan Umum Yang Perlu Diwaspadai Saat Melempar Jumrah
Dalam menjalankan ibadah umrah dan haji, setiap detil memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Oleh karena itu, penting bagi para jemaah untuk memahami dan melaksanakan setiap sunnah dengan penuh penghayatan dan kesungguhan. Dengan memahami pentingnya raml dalam thawaf, diharapkan setiap langkah ibadah dapat lebih bermakna dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.