Batemuritour.com- Bulan Syawal dikenal sebagai bulan yang penuh dengan kemenangan bagi seluruh umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Dalam bulan yang penuh berkah ini, terdapat beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi seluruh umat Muslim, seperti menjalankan puasa selama enam hari di bulan Syawal.

Namun, sebagian umat Muslim mungkin tidak dapat melaksanakan puasa Ramadan secara penuh dikarenakan berbagai alasan tertentu, sehingga mereka harus membayar utang puasanya di luar bulan Ramadan. Dengan berbagai keistimewaan dalam menjalankan puasa di bulan Syawal, timbul banyak pertanyaan tentang apakah boleh melaksanakan puasa Syawal jika masih memiliki utang puasa?

Baca Juga : Dua Peristiwa Agung Ini Menjadi Bukti Kemuliaan Syawal

Berikut penjelasan terkait "Bolehkah berpuasa Syawal namun masih memiliki utang puasa Ramadan?"


Dilansir dari laman resmi NU Online, setiap muslim harus lebih mendahulukan qadha puasa Ramadan sebelum melakukan puasa Syawal. Dijelaskan bahwa makruh hukumnya jika seseorang melakukan puasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadan.

Hal ini merujuk pada pendapat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, bahwa yang dimaksud sebagai makruh dalam hal tersebut adalah jika seseorang lebih mendahulukan puasa Syawal daripada qadha puasa Ramadan, maka mereka tidak akan mendapatkan pahala puasa sunnah enam hari bulan Syawal secara sempurna.

Sejalan dengan pendapat di atas, Ibnu Rajab Al-Hanbali juga menjelaskan bahwa mengqadha puasa Ramadan lebih utama untuk dilakukan daripada puasa Syawal, karena hal itu dapat mempercepat setiap umat muslim untuk terbebas dari kewajiban dalam mengganti puasanya. Berikut penjelasannya,

مَنْ كَانَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَلْيَبْدَأْ بِقَضَائِهِ فِي شَوَّالٍ فَإِنَّهُ أَسْرَعُ لِبَرَاءَةِ ذِمَّتِهِ، وَهُوَ أَوْلَى مِنَ التَّطَوُّعِ بِصِيَامِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ

Artinya: "Barangsiapa memiliki utang puasa dari bulan Ramadhan, maka segeralah untuk menggantinya di bulan Syawal, karena hal itu mempercepat bebas dari tanggungannya. Ini lebih utama dari puasa sunnah enam hari di bulan Syawal."

Baca Juga : Sejarah Lebaran Ketupat, Melambangkan Empat Makna Mendalam

Dapat disimpulkan bahwa bagi setiap umat muslim yang ingin melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal namun masih memiliki utang puasa Ramadan, sebaiknya mendahulukan qadha puasa Ramadan. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan mengerjakan puasa Syawal.

Niat Qadha Puasa Ramadan

Bagi setiap umat muslim yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan wajib hukumnya untuk mengganti puasa tersebut di luar bulan Ramadan. Berdasarkan dari Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna'-nya, diisyaratkan untuk memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadan, puasa qadha, atau puasa nazar. Berikut adalah lafal niat qadha puasa, Ramadan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk menqadha puasa Ramadan pada esok hari karena Allah Ta'ala."

Baca Juga : Bagaimana Memuliakan Tamu Dalam Islam

Niat Puasa Syawal

Puasa sunnah Syawal enam hari dianjurkan untuk mengerjakannya tepat setelah hari Raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Namun, bagi orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut dan tidak berurutan, mereka tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal seolah-olah telah menjalankan puasa wajib selama setahun penuh. Berikut lafal niat puasa Syawal,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwali lillahi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk berpuasa sunnah Syawal pada esok hari karena Allah Ta'ala."

Demikianlah penjelasan tentang "Bolehkah berpuasa Syawal namun masih memiliki utang puasa Ramadan?" bersama lafaz niat puasa qadha dan puasa Syawal. Semoga bermanfaat bagi detikers, ya!

Baca Juga : Jangan Putus Tali Silaturahmimu !