Kiswah merupakan kain tebal berwarna hitam dengan dekorasi kaligrafi benang emas yang menutup seluruh bagian dari bangunan Ka’bah.
Mengenai sejarahnya,namun ada juga yang menyebutkan bahwa penggunaan kiswah untuk menutupi bangunan Ka’bah, sebenarnya sudah dilakukan sejak Nabi Ibrahim AS membangun kembali Baitullah. Namun, ada juga yang mengatakan kiswah mulai dipasang pada masa kepemimpinan Raja Himyar Asad Abu Bakr dari Yaman.
Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka, pemasangan kiswah pada Ka’bah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy. Sedangkan pada masa Rasulullah SAW, Rasulullah sendiri yang memasang kiswah ke Ka’bah. Kebiasaan ini kemudian diteruskan oleh para khalifah selanjutnya.
Terbuat dari sutra pilihan dan bersulam benang emas murni. Ukuran kiswah adalah 14 meter tinggi, 47 meter panjang dengan berat sekitar 650 kilogram. Kiswah pada saat itu dibuat dari kain brukat sutra berkualitas sangat baik. Setiap tahun, pada saat kiswah diganti, kaum Quraisyi yang ketika itu menguasa Mekah, mengadakan upacara yang juga diikuti semua kaum atau suku yang berkaitan dengan kepentingan Ka'bah.
Kemudian Nabi Muhammad SAW tercatat sebagai yang pertama menggunakan kiswah dari kain sutra yang dihiasi dengan ayat-ayat suci Al-Quran. Hal ini diikuti pula oleh Khalifah Abu Bakar, Umar, Ibnu al-Zubair dan Abdul Malik. Tulisan itu membentuk angka V (angka tujuh dalam tulisan Arab). Salah satu kalimat yang ditulis di kiswah Ka`bah adalah, "Allah Jalla Jalalah, La Ilaha Illaallah, Muhammad Rasulullah". Terutama pada musim haji, bagian kain kiswah yang berada di bawah disingkap dengan tali ke atas, sehingga tidak dapat dijangkau oleh jamaah.
Setiap kiswah diganti dengan yang baru, kiswah lama harus dibakar, karena khawatir disalahgunakan oleh mereka yang memanfaatkannya untuk keperluan yang bersifat syirik, misalnya memperlakukannya sebagai benda keramat atau azimat yang mempunyai kekuatan atau kesaktian. Kiswah ini diganti setiap tahun sekali pada waktu upacara haji. Pada saat pergantian, Kiswah dipasang lapisan dan disambung dengan kain putih untuk menjadi tanda bahwa Ka’bah dalam keadaan Ihram.
Pada tanggal 10 Zulhijah, ketika Mekah kosong karena jamaah haji masih berada di Mina, kiswah dan penutup maqam Ibrahim diganti dengan yang baru. Sebelum dibuat sendiri di Mekah, kiswah biasanya dibuat di Mesir dan India dan diberikan kepada pemerintah Saudi sebagai hadiah.
Kain hitam/kiswah itu dipasang melindungi dinding Ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat membuat bangunan Ka’bah tersebut cepat rusak. Selain itu, kiswah juga berfungsi sebagai hiasan agar Ka’bah terlihat indah. Kiswah sendiri berasal dari kata kasa yaksu yang artinya ‘memakai’.
Kiswah terdiri dari lima bagian, empat bagian untuk menutupi empat sisi Ka`bah dan satu bagian lagi untuk menutup bagian pintu Ka`bah. Di balik kiswah hitam, ada kain berwarna putih yang disebut Bithana Kiswah. Kain itu untuk meresap uap dari dinding Ka`bah dan menghalangi panas yang diserap dari kain kiswah yang hitam. Kain ini lah mengandung daya serap untuk menghindarkan panas yang berlebihan dan mencegah dinding Ka`bah retak.
Kiswah itu dibuat dengan harga yang sangat fantastis lhooo…sekitar 20 juta real atau 50 Milyar..dan beratnya mencapai 650 kg … Masya Allah
Wah ternyata menarik juga yaa rahasia dari KISWAH ini.. tapi jangan sampai menjadikannya sebagai bagian dari kemusyrikkan..yaaa… Wallohua’lam