Batemuritour.com- Hari Tasyrik memiliki arti penting dalam kalender Islam dan merupakan waktu di mana umat Islam harus mengetahui makna dan larangannya.
Mengacu pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah setelah Hari Arafah dan Idul Adha dalam penanggalan Islam. Periode ini dianggap suci, dan umat Islam didorong untuk melakukan ibadah tambahan, termasuk memperbanyak jumlah shalat.
Baca Juga : Jangan Salah Lagi!!! Berikut Tata Cara Menyembelih Kambing yang Benar
Memperbanyak salat pada Hari Tasyrik, umat Islam memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari berkah dan ampunan-Nya. Ini adalah perayaan setelah Idul Adha, juga dikenal sebagai Festival Kurban .
Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada Hari Tasyrik adalah: "Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil Akhirati hasanah wa qina 'adzaban naar" (Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari azab api neraka).
Doa ini memiliki makna simbolis dan berfungsi sebagai sarana untuk mencari pemurnian dan berkah dari Allah. Umat Islam mengungkapkan rasa terima kasih dan kerendahan hati mereka, mengakui pentingnya kebersihan dan ketertiban baik di alam fisik maupun spiritual
Selain itu, manfaat meningkatkan doa yaitu untuk mencari pengampunan atas dosa-dosa dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT. Pada hari-hari ini, umat Islam dianjurkan untuk membaca takbir muqayyad, suatu bentuk zikir khusus, setelah shalat wajib lima waktu.
Baca Juga : Hewan Halal jadi Haram? Berikut Resiko Kesalahan dalam Penyembelihan Hewan
Kemudian ada juga amalan sunnah lainnya yaitu memperbanyak shalat pada hari tasyrik berakar pada sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi sendiri akan melakukan ibadah tambahan selama periode suci ini, memberikan contoh untuk diikuti para pengikutnya.
Ini adalah waktu mengingat dan berterima kasih atas berkah yang diterima selama perayaan Idul Adha. Hari Tasyrik memiliki makna sejarah dan dikaitkan dengan memasak dan konsumsi daging kurban. Ini adalah hari ketika daging dari hewan kurban dimasak dan dibagikan di antara umat Islam.
Praktek ini melambangkan kesatuan, kemurahan hati, dan berbagi berkat dengan orang lain.
Daging kurban dibagikan kepada anggota masyarakat yang membutuhkan dan kurang mampu, menumbuhkan rasa kasih sayang dan solidaritas. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua orang berhak menerima daging kurban, karena ada kriteria dan pedoman khusus untuk pendistribusiannya.
Baca Juga : Masih Punya Utang yang Belum Lunas, Bolehkah Berkurban? Buya Yahya
Dilarang berpuasa pada hari tasyrik bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebaliknya, ini adalah waktu bagi umat Islam untuk melakukan zikir, doa, dan permohonan.
Tiga hari Tasyrik dianggap istimewa dan berbeda, dan umat Islam didorong untuk memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin dengan melakukan ibadah dan merenungkan pentingnya Idul Adha.
Dengan memahami makna dan pentingnya Hari Tasyrik, umat Islam dapat mengamati peristiwa penting ini dengan penuh hormat dan menunaikan kewajiban agamanya.