Kapan Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah?

By. Walid Iqbal Istiardi - 10 May 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Umat Islam tengah memasuki bulan ke-10 tahun 1445 H. Itu artinya sekitar dua bulan lagi akan tiba Tahun Baru Islam 1446 H.
Hari besar Islam sering kali jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini karena sistem penanggalan Islam menggunakan kalender Kamariah yang dibuat berdasarkan revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi.

Dijelaskan dalam buku Kalender Hijriah dalam Kajian Syari'ah dan Astronomi karya Vivit Fitriyanti satu tahun pada kalender Hijriah terdiri dari 354 hari. Waktu ini lebih pendek 11 hari daripada kalender Masehi, inilah yang menyebabkan hari-hari besar Islam jatuh dengan tanggal berbeda atau lebih cepat pada tahun berikutnya.

 

Baca Juga : Jadwal Pelaksanaan Puasa Tasu'a dan Asyura 1445 H/ 2023 M



Kapan Tahun Baru Islam 1446 H?
Tahun Baru Islam 1446 H atau Tahun Baru Hijriah 2024 jatuh pada 1 Muharram 1446 H. 1 Muharram 1446 H perlu disesuaikan dengan konversi kalender Masehi dalam penentuan tanggalnya. Berdasarkan Kalender Hijriah Kemenag, 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.

Pemerintah menetapkan Tahun Baru Islam 1446 H yang jatuh pada 7 Juli 2024 sebagai libur nasional. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 236 Tahun 2024, Nomor: 1 Tahun 2024, Nomor: 2 Tahun 2024.


SKB tersebut mengatur tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

 

Baca Juga : 5 Tradisi Sambut Bulan Muharram di Indonesia



Sejarah Tahun Baru Islam
Mengutip buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik karya Faisal Ismail, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang dulunya bernama Yatsrib ditetapkan menjadi permulaan Tahun Baru Islam atau tahun Hijriah oleh Khalifah Umar bin Khattab RA.

Adapun Nabi Muhammad SAW dan rombongan Muhajirin dikisahkan tiba di Yastrib pada 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan 17 September 622 M. Sejak peristiwa hijrah ini, nama kota Yatsrib diganti menjadi Madinah.

Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad SAW menciptakan ikatan persatuan antara kaum Muhajirin (kaum Makkah) dengan kaum Anshar (kaum Madinah). Selain itu, disusun pula suatu dokumen yang dikenal sebagai Konstitusi Madinah untuk membangun aliansi di antara delapan suku Madinah dengan kaum Makkah. Hal ini secara efektif berhasil menciptakan pemerintahan Islam pertama, sebagaimana dijelaskan Mohammad Zazuli dalam Sejarah Agama Manusia.

 

Baca Juga : Doa Awal dan Akhir Tahun Hijriyah



Makna Tahun Baru Islam
Mengutip buku Jihad: Makna dan Hikmah karya Rohimin, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang dijadikan sebagai permulaan kalender Islam oleh Khalifah Umar bin Khattab RA menjadi sesuatu yang wajib diingat dan diambil hikmahnya.

Selain dorongan Allah SWT, hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan kaumnya juga didorong oleh kerasnya siksaan dan intimidasi kaum musyrik terhadap Muslimin. Faktor lainnya, Nabi Muhammad SAW yakin bahwa pengikut dan pendukung beliau di Madinah telah siap dan setia menerima kehadiran beliau dan Muhajirin lainnya.

 

Baca Juga : Keistimewaan Bulan Jumadil Awal: Kesejukan dan Berkah



Maka dari itu, hijrah dapat dimaknai sebagai gerakan yang dapat menyelamatkan Muslimin dari tindakan kafir Quraisy yang tidak manusiawi. Gerakan ini juga menjadi kebangkitan umat Islam dalam menyusun kekuatan dan menyebarluaskan ajaran Islam serta dakwah Rasulullah SAW.

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp