Batemuritour.com- Jangan sia-siakan setiap kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Perbaikilah urusan akhiratmu niscaya urusan duniamu ikut baik pula ...!
Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) mengabarkan kisah Qorun sebagai ibroh bagi semua manusia sebuah pesan yang berharga,
وَٱبۡتَغِ فِیمَاۤ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡـَٔاخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِیبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡیَاۖ وَأَحۡسِن كَمَاۤ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَیۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِی ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِینَ.
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
[Surat Al-Qashash: 77]
Yaitu perintah untuk fokus dalam menggapai akhirat sehingga dunia akan ikut terbawa.
Baca Juga : Kedudukan Harta dalam Pandangan Islam
Berkata Ahli Tafsir, Firman-nya,
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat",
Yakni engkau wahai Qarun telah memiliki sarana-sarana untuk mengejar akhirat yang tidak dimiliki oleh selainmu. Oleh karena itu, carilah pahala di sisi Allah dengan harta-hartamu, seperti menyedekahkannya sebagian dari rezeki itu di jalan Allah dan jangan hanya digunakan untuk memuaskan nafsu.
Karunia berupa harta, yakni agar engkau infakkan di jalan Allah.
Akan tetapi Allah tidaklah memerintahkannya untuk menyedekahkan semua hartanya sehingga hartanya habis tanpa bersisa, bahkan sisihkanlah hartamu untuk akhirat, dan silahkan bersenang-senang dengan duniamu, namun tidak sampai melubangi agamamu dan merusak akhiratmu.
Baca Juga : ORANG TIDAK BERAKAL, SURGA ATAU NERAKA ?
Yaitu dengan bersikap sombong serta mengerjakan kemaksiatan, dan sibuk dengan nikmat itu sampai lupa kepada Pemberi nikmat (Allah).
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ.
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya)“ (HR Ibnu Majah, 4915 ).
Baca Juga : 2 Pekerjaan Menurut Sunah Nabi
Ketika seorang Muslim mengejar pahala demi kebahagiaan di akhirat, maka akan ditambah nikmat dunianya oleh Allah. Sebagaimana firman Allah,
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat.” [Asy-Syura: 20]
قال عمربن عبد العزيز رحمه الله:
أصلحوا آخرتكم تصلح لكم دنياكم .
(حلية الأولياء وطبقات الأصفياء، لأبي نعيم الأصبهاني: ٢٦٦)
Berkata Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz رحمه الله,
Baca Juga : 2 Pekerjaan Menurut Sunah Nabi
Perbaikilah urusan akhiratmu niscaya akan ikut menjadi baik pula urusan duniamu !.
(Hilyah Al-Auliya' wa Thobaqot Al-Ashfiya', Abu Nu'aim Al-Asbahany: 266)