Batemuritour.com- Dalam Islam, menjaga lisan dari perkataan buruk dan kotor adalah kewajiban setiap Muslim. Allah SWT mengingatkan kita bahwa setiap ucapan akan dicatat oleh malaikat, sebagaimana disebutkan dalam Surah Qaf ayat 18:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya: "Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."
Baca juga: Inilah Tempat Pelunasan Biaya Haji Terpercaya untuk Menghindari Penipuan
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga lisan, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari:
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Bukhari)
Dalam buku 40 Ucapan Terlarang oleh Abdillah F. Hasan, disebutkan bahwa ada ucapan tertentu yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك
Artinya: "Kalimat yang dibenci Allah adalah ketika seseorang menasehati temannya, 'Bertakwalah kepada Allah,' Tapi ia justru menjawab, 'Urus saja dirimu sendiri'." (HR Baihaqi dan Nasa'i)
Hadits ini menunjukkan betapa bencinya Allah SWT kepada orang yang merespon nasihat kebaikan dengan kesombongan dan penolakan.
Baca juga: Inilah 3 Langkah Alur Pelunasan Biaya Haji Agar Mempermudah Proses Keberangkatan
Merespon nasihat dengan kesombongan, seperti merasa lebih tinggi status sosial, ekonomi, jabatan, atau ilmu, adalah perilaku yang dibenci Allah SWT. Sikap terbaik seorang Muslim adalah menerima nasihat dengan lapang dada tanpa memandang siapa yang memberikan nasihat tersebut.
Allah SWT juga memperingatkan tentang kesombongan dalam Surah An-Nisa ayat 172-173:
لَنْ يَّسْتَنْكِفَ الْمَسِيْحُ اَنْ يَّكُوْنَ عَبْدًا لِّلّٰهِ وَلَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ وَمَنْ يَّسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ اِلَيْهِ جَمِيْعًا
(173) فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
Artinya: "172. Almasih tidak akan pernah enggan menjadi hamba Allah dan begitu pula para malaikat yang dekat (kepada Allah). Siapa yang enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
Rasulullah SAW memperingatkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالحَمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقَى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ ، وَإن العبد ليتَكَلَّمُ بِالكَلَة مِنْ سُخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقَى لَهَا بالا يهوى بها في جهنم . رواه البخاري
Artinya: "Seorang hamba yang jika berbicara semata-mata yang diridoi Allah dan seolah-olah tidak dihiraukan orang, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Namun seorang hamba berbicara dengan ucapan yang dibenci Allah seolah-olah tidak dihiraukan orang, maka ucapan itu akan membawanya ke neraka Jahanam." (HR. Bukhari)
Sebagai Muslim, kita harus selalu menjaga lisan kita dari perkataan buruk dan sombong. Menjaga lisan adalah salah satu kunci keselamatan, dan menerima nasihat dengan lapang dada tanpa memandang status pemberi nasihat adalah sikap yang mulia. Semoga kita selalu diberikan kemampuan untuk menjaga lisan dan hati kita dari hal-hal yang dibenci Allah SWT.
Wallahu a'lam bishawab.