Batemuritour.com- Ali Zainal Abidin, cucu Rasulullah SAW, adalah sosok yang penuh dengan keutamaan, ilmu, dan ketakwaan. Salah satu momen yang menggugah dalam hidupnya adalah ketika ia hendak menunaikan ibadah haji.
Sebelum berangkat haji, Ali Zainal Abidin telah mengajarkan kepada kita arti sejati dari kebaikan hati dan derma. Meskipun diberi bekal makanan oleh adiknya, Sukainah, untuk perjalanan haji, Ali Zainal Abidin memilih untuk memberikan makanan tersebut kepada orang-orang fakir yang ia temui di tengah perjalanan. Kesederhanaan dan kedermawanan yang dimilikinya membuatnya terkenal di mata kaumnya.
Ali Zainal Abidin juga dikenal sebagai seseorang yang sering bersedekah secara rahasia, tanpa mencari pujian atau pengakuan dari orang lain. Bahkan ketika ia membawa makanan untuk dibagikan kepada fakir miskin pada malam hari, ia melakukan hal tersebut secara diam-diam. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya bersedekah tanpa harus mencari popularitas atau pujian dari manusia.
Saat Ali Zainal Abidin hendak mengucapkan kalimat talbiyah dalam ibadah haji, ia mengalami kejadian yang mengguncangkan. Tubuhnya gemetar, kulitnya berubah menjadi kuning pucat, dan ia tidak dapat mengucapkan talbiyah dengan lancar. Bahkan ketika ia dipaksa untuk mengucapkan talbiyah, ia jatuh pingsan dari untanya. Pengalaman ini terus berulang hingga ia menuntaskan ibadah hajinya.
Ali Zainal Abidin adalah sosok yang dikenal karena kekhusyuannya dalam ibadah. Bahkan dalam salatnya, ia merasa seolah-olah melihat Allah SWT di hadapannya, sehingga menyebabkan tubuhnya gemetar dan berubah warna. Kebersihan jiwanya dan kualitas salatnya yang tinggi membuatnya dijuluki dengan berbagai gelar kehormatan.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Lisan dalam Islam
Kisah Ali Zainal Abidin mengajarkan kita tentang pentingnya kebaikan hati, derma, dan ketakwaan dalam menjalani hidup. Pengalaman mengharukan dalam ibadah hajinya juga mengingatkan kita akan pentingnya merenungkan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi lebih baik dalam beribadah dan berbuat baik kepada sesama.
Wallahu a'lam.