Sejarah dan Keutamaan Hajar Aswad

By. Ibnu Fikri Ghozali - 22 May 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hajar Aswad adalah batu hitam yang kini berada di sisi Ka'bah dan menjadi bagian penting dalam ibadah tawaf saat haji dan umrah. Menurut berbagai riwayat, Hajar Aswad memiliki sejarah yang menarik dan penuh makna. Salah satu riwayat yang diceritakan oleh Ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa al-Muluk menyebutkan bahwa ketika Nabi Ismail ingin menyempurnakan Ka'bah dengan sebuah batu, Nabi Ibrahim menyuruhnya mencari batu tertentu. Nabi Ismail pergi mencari batu dan ketika kembali, Nabi Ibrahim sudah meletakkan sebuah batu hitam yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari langit.

 

Baca juga: Penyebab Rezeki Dilancarkan oleh Allah SWT

 

Riwayat lain dari Imam ath-Thabari yang disandarkan pada Ali bin Abi Thalib ra, menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim membangun fondasi Ka'bah dengan bantuan Nabi Ismail hingga mencapai sudut Ka'bah. Kemudian, Nabi Ibrahim meminta Nabi Ismail mencari sebuah batu untuk dijadikan tanda bagi manusia. Namun, ketika Nabi Ismail kembali, ia mendapati batu hitam sudah berada di tempat tersebut yang dibawa oleh Jibril.

 

Hajar Aswad adalah batu lonjong yang tidak beraturan, berkilau, dan berwarna hitam kemerahan. Menurut Luthfi Jum'ah dalam Tsaurah al-Islam wa Bathal an Nabiya, Hajar Aswad merupakan sejenis meteor yang dapat memancarkan cahaya ke berbagai arah.

 

Keutamaan Hajar Aswad

1. Mencium dan Mengusap Hajar Aswad

Mencium dan mengusap Hajar Aswad adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Sayyidina Umar ra pernah berkata saat mencium Hajar Aswad: "Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah SAW menciummu, aku pun enggan menciummu." (HR Bukhari). Ini menunjukkan bahwa tindakan ini mengikuti contoh Rasulullah SAW.

 

2. Hajar Aswad Berada di Tempat Mulia

Hajar Aswad terletak di sudut timur laut Ka'bah, tempat yang sangat mulia di muka bumi. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Ka'bah dan meletakkan Hajar Aswad di tempat ini. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): 'Ya Tuhan Kami terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.'" (QS. Al-Baqarah: 127).

 

Baca juga: Puasa Arafah Agar Hidup Lebih Berkah

 

3. Titik Awal Tawaf

Hajar Aswad merupakan titik awal dan akhir dalam setiap putaran tawaf di sekitar Ka'bah. Semua jamaah haji dan umrah memulai dan mengakhiri tawaf mereka dengan menyentuh atau memberi isyarat ke arah Hajar Aswad.

 

4. Keutamaan Lainnya

Diriwayatkan oleh Abu Ubaid bahwa Rasulullah SAW mengkiaskan Hajar Aswad sebagai 'tangan Allah' di bumi. Mengusap Hajar Aswad seolah-olah sedang bersalaman dengan Allah SWT, dan seperti sedang berbaiat kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih." (HR Ibnu Mâjah: 2957).

 

Hajar Aswad memiliki sejarah yang sangat signifikan dan penuh makna dalam Islam. Meskipun mencium atau mengusap Hajar Aswad bukan kewajiban, melakukannya memiliki nilai spiritual yang tinggi dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Hajar Aswad juga menjadi titik penting dalam ibadah tawaf, menandakan awal dan akhir putaran mengelilingi Ka'bah. Dengan memahami sejarah dan keutamaannya, kita dapat lebih menghargai dan mendalami makna spiritual dalam ibadah haji dan umrah. Wallahu a'lam.

 

Baca juga: Sejarah Pemegang Kekuasaan di Tanah Suci Makkah









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp