Berbakti kepada Orang Tua: Kisah Pemuda Durhaka dan Pelajaran yang Berharga

By. Ibnu Fikri Ghozali - 24 May 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Islam menempatkan berbuat baik kepada orang tua sebagai kewajiban yang sangat penting. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Luqman ayat 14.

 

Baca juga: Sejarah dan Keutamaan Hajar Aswad

 

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

 

Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) 'Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.' Hanya kepada-Ku (kamu) kembali."

 

Dalam buku 115 Kisah Menakjubkan Dalam Hidup Rasulullah oleh Fuad Abdurahman, diceritakan tentang seorang pemuda kaya raya yang durhaka kepada ayahnya. Pemuda ini dikenal suka bersedekah kepada banyak orang, namun ia tidak peduli terhadap ayahnya sendiri. Bahkan, ia mengusir ayahnya dari rumah.

 

Ayah pemuda itu kemudian mengadukan perilaku anaknya kepada Rasulullah SAW. Rasulullah mengutus seorang sahabat untuk menasihati pemuda tersebut, tetapi pemuda itu berbohong dengan mengatakan bahwa ia tidak memiliki cukup harta untuk merawat ayahnya. Rasulullah SAW mengetahui bahwa pemuda itu berbohong dan menegurnya, tetapi pemuda tersebut tetap tidak mau berubah.

 

Rasulullah SAW lalu menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan hidup bagi ayah pemuda itu dari baitulmal. Pemuda itu merasa senang karena tidak lagi diganggu oleh ayahnya. Namun, tak lama kemudian, pemuda tersebut mengalami musibah besar: seluruh kurma dan gandumnya habis dimakan hama, dan uangnya berubah menjadi tembikar tak berharga. Ia juga jatuh sakit dan dijauhi oleh teman-temannya.

 

Baca juga: Penyebab Rezeki Dilancarkan oleh Allah SWT

 

Rasulullah SAW melihat pemuda itu dalam keadaan mengenaskan dan berkata kepada para sahabatnya: "Hai orang-orang yang durhaka kepada ayah dan ibunya, ambillah pelajaran dari orang ini. Alih-alih mendapatkan kedudukan mulia di surga, itulah yang ia dapatkan. la merasa mampu membeli surga dengan harta dan kedudukannya. Ketahuilah! Sebentar lagi pemuda ini akan meninggal dunia dan masuk Neraka Jahanam."

 

Pelajaran dari Kisah Ini

1. Berbakti kepada Orang Tua adalah Kewajiban

Islam menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Surah Al-Luqman ayat 14 mengingatkan kita bahwa syukur kepada Allah harus disertai dengan berbakti kepada orang tua.

 

2. Akibat Durhaka kepada Orang Tua

Kisah pemuda durhaka ini mengajarkan bahwa tidak ada keberkahan dalam harta dan kehidupan jika kita mengabaikan kewajiban berbakti kepada orang tua. Musibah yang menimpa pemuda itu adalah peringatan tentang pentingnya memuliakan orang tua.

 

3.cKeutamaan Ibu dalam Islam

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menegaskan bahwa ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, bahkan lebih tinggi daripada ayah dalam hal pelayanan dan penghormatan. Nabi Muhammad SAW menyebutkan ibu tiga kali sebelum menyebutkan ayah ketika ditanya siapa yang paling berhak dilayani.

 

4. Peringatan dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada pemuda itu dan kepada kita semua bahwa durhaka kepada orang tua akan membawa penyesalan dan hukuman di dunia maupun di akhirat.

 

Baca juga: Puasa Arafah Agar Hidup Lebih Berkah

 

Berbakti kepada orang tua adalah bagian integral dari iman seorang Muslim. Kisah pemuda durhaka ini mengingatkan kita akan pentingnya memuliakan orang tua dan akibat buruk yang dapat menimpa jika kita mengabaikan kewajiban ini. Mari kita berusaha untuk selalu menghormati dan melayani orang tua kita, mengingat bahwa ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Wallahu a'lam.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp